Dalam ruang lingkup tenaga kesehatan, tenaga kebidanan merupakan salah satu posisi dengan proporsi tertinggi yaitu sebanyak 26,2% dari seluruh tenaga kesehatan.
Oleh karena itu, melalui lokakarya yang diselenggarakan IBI dalam rangka memperingati World Iron Deficiency Day ini diharapkan dapat meningkatkan peran para bidan sebagai ujung tombak kesehatan ibu dan anak di seluruh pelosok negeri.
Terutama dalam merekomendasikan skrining atai identifikasi dini serta pencegahan dengan tujuan untuk menurunkan angka kejadian ADB di Indonesia.
"Melalui kegiatan ini, harapannya bidan tidak hanya bertugas memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga berperan sebagai pendidik yang menyampaikan informasi penting, monitoring," ujar Dr. Ade Jubaedah, SSiT., MM., MKM, Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH., selaku Expert Community Medicine dan Medical and Scientific Affairs Director Danone SN Indonesia mengatakan, anemia merupakan permasalahan yang perlu dicegah sedini mungkin.
Pihaknya melihat bahwa skrining anemia defisiensi besi merupakan kunci untuk mengurangi prevalensi anemia di Indonesia terutama bagi Ibu dan anak.
"Karenanya, skrining non-invasif berupa pemantauan asupan zat besi berbasis kuesioner dapat menjadi pilihan solusi identifikasi awal risiko anemia defisiensi besi yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan termasuk Bidan dalam fasilitas pelayanan kesehatan primer," tutup dia.