Suara.com - Penyiraman dengan air keras bagaikan teror akhir-akhir ini. Salah satu yang banyak dibicarakan adalah peristiwa penyiraman air keras yang terjadi pada Agus Salim.
Tak hanya ketika disiram, menghirup air keras saja bisa menimbulkan efek terbakar di mulut dan tenggorokan. Sementara jika terkena mata, pandangan Anda bisa jadi kabur dan disertai nyeri. Sementara itu, air keras yang mengenai kulit akan membuatnya menimbulkan efek terbakar tak tertahankan dan luka yang sedikit sulit disembuhkan.
Lantas, sebenarnya air keras terbuat dari apa? Bagaimana pertolongan pertama yang sebaiknya diberikan?
Terbuat dari Apa Air Keras?
Air keras itu sendiri terdiri atas beberapa larutan asam yang kuat, seperti asam sulfat (H2SO4), asam klorida (HCL), serta asam fosfat (H3PO4). Semua jenis larutan ini bisa menimbulkan luka bakar.
Sementara itu, keparahannya akan tergantung pada konsentrasi larutan. Semakin tinggi konsentrasinya, semakin besar pula risiko kerusakan yang ditimbulkan.
Pertolongan Pertama saat Terkena Air Keras
Cara terbaik untuk mengatasi efek air keras tentu saja dengan meminta bantuan pada tenaga medis. Nah sambil menunggu bantuan datang, Anda bisa melakukan berbagai pertolongan pertama berikut.
1. Gunakan Air Mengalir
Baca Juga: Berapa Biaya Berobat di Singapura? Agus Salim Ngotot Rp300 Juta dari Denny Sumargo Gak Bakal Cukup
Tepat setelah bagian tubuh Anda terpapar air keras, segeralah gunakan air mengalir untuk membasuhnya. Ingat, cukup gunakan air mengalir saja, tanpa perlu pakai sabun atau odol. Keduanya justru dikhawatirkan bisa memperburuk rasa sakit. Selain itu, jangan pula menggunakan es batu sebagai pereda nyeri. Ini justru bisa memperburuk luka bakar.
2. Lepaskan Pakaian dan Perhiasan
Lepaskan semua benda yang juga terkontaminasi oleh air keras, seperti pakaian, perhiasan, sepatu, atau benda lain. Cara ini perlu dilakukan supaya tubuh Anda tidak terpapar air keras lagi dan lebih mudah dibersihkan.
3. Tutup Area Luka
Untuk menghindari infeksi yang disebabkan oleh debu dan kotoran, segera tutup area luka yang sudah dibersihkan. Selain itu, jangan lupa untuk memastikan bahwa kasa yang digunakan untuk menutup juga benar-benar bersih.
Biarkan perban menutupi area tersebut sampai Anda mendapat bantuan medis.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri