Suara.com - 1 Desember di Papua dirayakan sebagian masyarakat Papua, terutama bagi mereka yang mendukung kemerdekaan Papua. Tanggal ini seringkali diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Papua.
1 Desember juga kerap dikaitkan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM). Meskipun hal tersebut tidaklah tepat, tapi erat kaitannya dengan upaya Papua memerdekakan diri dari Indonesia.
Peringatan 1 Desember di berbagai daerah di Papua biasanya diisi dengan kegiatan ibadah dan kegiatan lainnya yang bernuansa syukuran.
Pada 1 Desember 1961, Pemerintah Belanda mengakui kemerdekaan Papua Barat. Bagi banyak orang Papua, ini adalah momen bersejarah bagi kelompok-kelompok yang memperjuangkan kemerdekaan Papua.
Baca Juga: Pilkada Serentak Papua Tengah, Sorotan pada 6 Kabupaten dengan Sistem Noken
Namun, di sisi lain hal ini menjadi kontroversi karena pemerintah Indonesia tidak mengakui deklarasi kemerdekaan tersebut dan menganggap 1 Desember sebagai hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Sejarah
Sebelumnya, inisiasi kemerdekaan Papua Barat diklaim telah mendapat pengakuan pemerintahan Belanda. Momentum pengakuan tersebut jatuh tepat pada 1 Desember 1961.
Peristiwa itu kemudian dirayakan oleh masyarakat dengan berkumpul di kantor-kantor Hoofd van Plaatselijk (HPB) atau pemerintahan daerah untuk mengibarkan Bendera Papua Barat Bintang Kejora untuk pertama kalinya di samping Bendera Belanda.
Pemerintah Indonesia dimana presiden saat itu, Soekarno, langsung mengeluarkan maklumat Tiga Komando Rakyat (Trikora) pada 19 Desember 1961 dengan menugaskan Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima dalam penyerangan terhadap Belanda dan pejuang kemerdekaan Papua Barat.
Upaya kemerdekaan Papua Barat kemudian terganjal oleh perjanjian New York Agreement pada 15 Agustus 1962.