Suara.com - Konflik antara Agus Salim dengan Novi Pratiwi kian memanas. Upaya mediasi yang dilakukan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (26/11/2024) lalu gagal dilakukan lantaran Novi memiliki walk out usai tak menyepakati klausul perdamaian yang diajukan pihak Agus.
Dalam surat persetujuan tersebut, Agus menuntut agar Novi dan timnya bersedia menggalang donasi kembali jika ada biaya lain yang diperlukan Agus di luar uang donasi sebesar Rp1,5 miliar yang sempat diungkap ke publik.
Tak terima dengan tuntutan tersebut, Novi pun memilih meninggalkan tempat karena tak setuju berdamai dan menandatangani surat persetujuan tersebut. Hal ini membuat Agus mengamuk dan menangis histeris di tengah-tengah tim kuasa hukumnya.
"Selama ini Agus sakit, Agus orang sakit! Agus orang buta, tapi kenapa semua dunia mengecam Agus!," teriak Agus sambil menangis histeris.
Baca Juga: Adu Bekingan Agus Salim dan Denny Sumargo: Pengklaim Anak 9 Naga vs Bos Jalan Tol
Sikap Agus yang justru menuntut Novi dan mengamuk karena uang donasi tersebut gagal didapatkannya membuat ia ramai dihujat warganet.
"Udah baik si novi bukain donasi tp di salahgunain terus mau minta di biayain 7 turunan, adab mu Agus mana! Minta hati malah minta jantung," tulis seorang warganet di X yang mengomentari soal sikap Agus Salim.
"Astaga, gak ada adabnya si Agus ini," tulis warganet lain.
Sikap Agus dengan tim kuasa hukumnya yang terus mendesak Novi untuk memberikan uang donasi pun menjadi bumerang baginya.
Kini, ia pun disebut tak beradab karena balik melawan Novi yang sudah menggalang donasi untuknya.
Baca Juga: Farhat Abbas Tantang Denny Sumargo Buktikan Rencana Bagi-Bagi Uang Donasi Agus ke Orang Lain
Lalu, seperti apa adab yang baik ketika kita menerima bantuan? Simak inilah selengkapnya.
Adab Menerima Bantuan dalam Islam
Dalam Islam, ada adab yang dianjurkan untuk dilakukan seorang muslim ataupun muslimah yang menerima bantuan atau hadiah dari orang lain.
Adab yang pertama ialah menampakkan kegembiraan tanpa melihat jumlah atau nilai dari hadiah tersebut. Seseorang yang menerima hadiah atau bantuan alangkah baiknya untuk mengucapkan terima kasih dan bersyukur dengan apapun yang diberikan. Hal ini menjadi salah satu amalan untuk membahagiakan orang yang memberi hadiah kepada kita.
Adab yang kedua adalah mendoakan hal yang baik untuk orang yang memberikan kita bantuan ataupun hadiah. Meskipun mungkin kita tidak bisa membalas untuk memberikan hadiah tersebut, memberikan doa yang tulus bisa bernilai berharga oleh orang yang memberikan hadiah kepada kita.
Adab lain yang bisa diterapkan ketika menerima hadiah adalah menjaga agar pemberian tersebut tidak membuat kita lupa diri bahkan meminta lebih kepada orang tersebut. Meminta hadiah kembali justru bisa membuat orang yang memberi hadiah tersinggung.
Adab dalam menerima hadiah ini juga diriwayatkan oleh Imam al-Ghazali dalam Majmû'ah Rasâil al-Imâm al-Ghazâlî [Kairo: Al-Maktabah At-Taufîqiyyah, t.th.], Hal. 439 yang berbunyi,
"Adab bagi penerima hadiah yaitu memperlihatkan rasa gembira dan bahagia walaupun hadiahnya sedikit, segera mendoakan kebaikan atas diri pemberi ketika ia sudah pergi, menampakkan keceriaan saat berhadapan dengan sang pemberi, membalas jika mampu, memujinya jika mungkin, tidak tunduk kepadanya, menjaga jangan sampai pemberian tersebut mengakibatkan hilangnya agama dan jangan sampai berharap agar diberi hadiah lagi yang kedua kali dari orang yang sama”.
Sebagai umat manusia yang saling membutuhkan, adab ini pun bisa dilakukan agar silaturahmi tetap terjalin.
Di sisi lain, dalam konflik yang dihadapi oleh Novi dan Agus memberikan pelajaran penting bagi setiap insan untuk bersyukur atas apapun pemberian yang sudah diberikan oleh orang lain.
Terlebih lagi, kasus yang kini dihadapi Agus membuatnya lupa diri dan bahkan meminta Novi untuk memberikan hal yang lebih dari kesepakatan demi keuntungannya sendiri.
Hal ini justru tak mencerminkan adab yang baik ketika menerima bantuan atau hadiah.
Kontributor : Dea Nabila