Suara.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengganti posisi Prabu Revolusi dan mempercayakan posisi Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) kepada Molly Prabawati.
Seperti diketahui, Prabu Revolusi sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP). Namun Prabu Revolusi kemudian dicopot oleh Meutya Hafid.
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Perintah Pelaksana Tugas Nomor 2186/M.KOMDIGI/KP.01.06/11/2024 yang ditandatangani Meutya Hafid pada 25 November 2024.
Tapi digantikannya Prabu Revolusi bukan akhir dari kariernya. Sebab suami Zee Zee Shahad itu tetap memiliki jabatan prestisius yang tidak kalah bergengsi dari Dirjen Komdigi.
![Kolase foto Meutya Hafid dan Prabu Revolusi. [Instagram/@meutya_hafid/@praburevolusi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/29/82085-kolase-foto-meutya-hafid-dan-prabu-revolusi-instagramatmeutya-hafidatpraburevolusi.jpg)
Sejak Februari 2024 lalu, Prabu Revolusi diberi amanat sebagai Komisaris Independen di Kilang Pertamina Internasional, salah satu anak usaha BUMN Pertamina.
Berikut adalah perjalanan karier Prabu Revolusi hingga diangkat menjadi Komisaris Independen di Kilang Pertamina Nasional.
Profil dan Perjalanan Karier Prabu Revolusi
![Zee Zee Shahab dan Prabu Revolusi. [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/29/76399-zee-zee-shahab-dan-prabu-revolusi-suaracomalfian-winanto.jpg)
Pemilik nama lengkap Prabunindya Revta Revolusi itu mengawali kariernya sebagai seorang jurnalis setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Fisika tahun 2005.
Sembari menjadi jurnalis, pria kelahiran 16 Juni 1980 ini kemudian melanjutkan pendidikannya S2 di jurusan politik dan komunikasi di Universitas Paramadina yang lulus tahun 2017.
Baca Juga: Kenapa Prabu Revolusi Dicopot dari Komdigi padahal Baru 3 Bulan Bertugas?
Di tahun yang sama, ia melanjutkan program doktor di Universitas Sahid Jakarta Ilmu Komunikasi dan Studi Media.