Suara.com - Latar belakang pendidikan Cinta Laura turut menjadi sorotan usai wanita blasteran satu ini mengaku tidak setuju dengan pemberian beasiswa LPDP untuk orang kaya. Sebelumnya, beasiswa LPDP memang ramai dibicarakan karena dinilai sering kurang tepat sasaran.
“Sesuatu yang bikin aku sedih tentang beasiswa ini (LPDP), kadang-kadang tidak diberikan pada orang yang tepat. Dalam arti, tidak diberikan pada orang-orang yang benar-benar membutuhkan,” ujar Cinta Laura dalam podcast bersama Kemal Pahlevi.
Wanita kelahiran 1993 ini juga menjelaskan bahwa ia mengetahui hal tersebut, langsung dari temannya sendiri.
“Gimana aku bisa tahu? Aku punya kenalan, dia anak orang kaya banget, nggak perlu beasiswa, tapi orang ini dapet beasiswa dari negara,” lanjutnya.

Cinta laura pun berharap bahwa kedepannya, LPDP bisa diberikan pada orang yang tepat, bukan orang yang sebenarnya mampu membayar sendiri.
"Maaf ya, orang lain mungkin punya pendapat beda, tapi menurut aku banyak anak indonesia yang pinter banget, tapi ga punya uang sehingga nggak bisa kuliah di luar negeri. Ayo bantu orang-orang kaya gitu lah. Kalau orang yang udah kaya dan emang pinter, let them pay themself (biarkan mereka bayar sendiri),” tambahnya.
Kekasih Arya Vasco itu pun mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah apply beasiswa untuk kuliah di luar negeri karena merasa ada orang lain yang lebih berhak.
“Jujur aku nggak apply buat beasiswa karena aku mau, slot beasiswa itu dikasih ke orang yang membutuhkan. Ini juga bentuk syukur karena aku dan keluargaku mampu bayar sendiri,” pungkasnya.
Kritik penyaluran beasiswa LPDP, pendidikan Cinta Laura menarik dibahas. Memangnya Cinta lulusan apa?
Baca Juga: Soroti Pernyataan Mendikti, Alumni LPDP Tidak Harus Pulang, Setuju Tidak?
Kesuksesan Cinta Laura di dunia entertainment ternyata tidak membuat pelantun You Say Aku ini melupakan pendidikannya. Pasalnya, usai menyelesaikan pendidikan di Jakarta Intercultural School (JIS), Cinta Laura diketahui melanjutkan pendidikan ke Columbia University, Amerika Serikat dan berhasil lulus dengan dua gelar sekaligus, yaitu Psikologi dan Sastra Jerman.