Beda Gejala Panik dan Kecemasan, Ini Cara Mengatasinya

Riki Chandra Suara.Com
Kamis, 28 November 2024 | 16:08 WIB
Beda Gejala Panik dan Kecemasan, Ini Cara Mengatasinya
Ilustrasi cemas (pexels/Andrea Piacquadio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan panik dan gangguan kecemasan sering kali disalahartikan sebagai hal yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar.

Atas dasar itu, mengenali perbedaan panik dan gangguan kecemasan penting untuk menentukan penanganan yang tepat.

Psikiater dan kepala petugas medis aplikasi perawatan diri Murror, Vania Manipod mengatakan, serangan kecemasan biasanya tidak separah serangan panik dan cenderung tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sebaliknya, serangan panik merupakan lonjakan rasa takut yang intens dan tiba-tiba, yang mencapai puncaknya dalam hitungan menit.

Mengacu pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition (DSM-5), gejala serangan panik meliputi:

- Jantung berdebar, sesak napas, dan nyeri dada
- Menggigil, gemetar, atau berkeringat
- Sensasi panas atau merasa tersedak
- Ketakutan kehilangan kendali atau rasa takut mati
- Derealisasi (perasaan tidak nyata) atau depersonalisasi (terpisah dari diri sendiri)

Gejala ini dapat menyerang tiba-tiba dan mengganggu keseharian. Sebaliknya, gangguan kecemasan lebih sering dikaitkan dengan kekhawatiran yang berlebihan, ketegangan otot, dan kesulitan tidur.

Cara Meredakan Serangan Panik dan Kecemasan

Para ahli menyarankan beberapa langkah untuk menenangkan diri saat menghadapi serangan panik atau kecemasan:

- Kenali Serangan

Dr Manipod menekankan pentingnya kesadaran terhadap kondisi yang dialami. Menenangkan diri dengan ucapan seperti "Saya akan baik-baik saja" dapat membantu mengurangi gejala fisik.

- Atur Napas

Latihan pernapasan sangat penting untuk mengatasi hiperventilasi yang dapat memperparah gejala. Tarik napas dalam dan embuskan perlahan untuk mengontrol gejala fisik.

- Cari Bantuan Profesional

Jika gejala terus berulang dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan mental. Psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif, dapat membantu mengelola pikiran cemas.

Kapan Harus Berkonsultasi?

Manipod menegaskan bahwa kecemasan sesekali adalah hal yang wajar. Namun, jika kecemasan atau serangan panik mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk segera mendapatkan bantuan profesional. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI