Suara.com - Hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei telah menunjukan Pramono Anung dan Ridwan Kamil unggul di Pilkada Jakarta. Dari berbagai survei, pasangan nomor urut 3 itu unggul dengan 50 persen suara sementara di posisi kedua ada Ridwan Kamil-Suswono, dan ketiga Dharma-Kun.
Hampir dipastikan tak menangkan Pilkada Jakarta, rupanya Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun punya reaksi yang berbeda. Berikut beda respons Dharma Pongrekeun vs Ridwan Kamil usai diungguli Pramono Anung:
Beda Respons Dharma Pongrekeun vs Ridwan Kamil
Pada sebuah wawancara, Dharma Pongrekun dengan legawa mengucapkan selamat atas kemenangan Pramono-Rano. Baginya, kemenangan Pramono-Rano satu putaran merupakan anugrah usai putusan Mahkamah Konstitusi.
"Munculnya 03, setelah putusan MK itu adalah skenario Tuhan di mana rakyat disuguhkan segala hal yang selama ini ditutup-tutupi," ujar Dharma dalam cuplikan video yang diunggah akun X @ekowboy2, Kamis (28/11/2024).
"Akhrinya mereka saling membongkar, dan itu adalah anugrah," imbuhnya.
Berbeda dengan Dharma Pongrekun, Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) malah mengadakan sayembara untuk menemukan kecurangan Pilkada Jakarta.
Ketua Timses Pemenangan RIDO, Ahmad Riza Patria menyebut pihaknya akan memberikan imbalan sebesar Rp10 juta pada warga yang bisa menunjukkan adanya kecurangan.
Tim Ridwan Kamil itu mengklaim adanya money politics dan penyebaran sembako untuk memengaruhi pemilihan.
Baca Juga: Target RK-Suswono Menang Satu Putaran Meleset, Gegara Mesin Partai Koalisi Tak Bekerja?
Kubu Ridwan Kamil juga menganggap pihaknya belum kalah lantaran yakin akan diadakan Pilkada Jakarta 2 putaran.
"Ya jadi kalau Pilkada Jakarta kami juga sedang menunggu perhitungan real count dari KPU walaupun kemudian di internal sudah diumumkan oleh ketua tim dari paslon RIDO, Pak Ariza Patria sudah mengumumkan bahwa untuk perhitungan internal yang dihitung itu kemungkinan besar akan terjadi dua putaran," kata Ketua Dewan Pembina Tim Pemenangan pasangan RK-Suswono, Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2024).