Suara.com - Baru-baru ini beredar video memperlihatkan kemarahan Anies Baswedan terhadap pidato seksis yang disampaikan Ridwan Kamil di masa kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024-2029.
"Begitu itu nggak pantas buat bahan candaan, nggak boleh, kita dengernya aja malu, marah, sedih, (mereka) orang tua-orang tua kita itu loh," kata Anies dalam video unggahan akun X @/WagimanDeep212_, dikutip pada Rabu (27/11/2024).
"'Ibu tunggal', saya nggak mau pakai istilah janda ya. Ibu saya, dan ibunya Pak Ridwan Kamil itu ibu tunggal, dan banyak orang tua lain ibu tunggal. Jadi cara pandangnya salah," imbuhnya.
Hal ini membuat sosok Ridwan Kamil dan Anies Baswedan jadi dibandingkan warganet, apalagi karena keduanya sama-sama memiliki rekam jejak pendidikan dan karier politik yang mentereng.
Baca Juga: Momen Ridwan Kamil Nyoblos di Bandung, Disambut Teriakan 'Jakmania' dari Tetangga
Pendidikan Anies Baswedan
Melansir situs Kemdikbud, Anies Rasyid Baswedan merupakan lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta (1989-1995).
Lalu setelahnya Anies melanjutkan studi di bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park tahun 1997. Anies lalu meraih gelar masternya pada Desember 1998.
Anies kemudian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di bidang Ilmu Politik di Northern Illinois University pada periode 1999-2004.
Pendidikan Ridwan Kamil
Baca Juga: Beda dari Ridwan Kamil, Anies Baswedan Marah Janda Jadi Bahan Candaan: Mereka Ibu Tunggal!
Di sisi lain, Kang Emil juga tercatat memiliki riwayat pendidikan yang sangat mentereng, bahkan menggenggam gelar Profesor Kehormatan.
Suami Atalia Praratya merupakan lulusan Sarjana Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1995, kemudian mendapatkan gelar Master of Urban Design dari Universitas California Berkeley pada tahun 2001.
Seiring perjalanan kariernya sebagai arsitek sekaligus politisi, Ridwan Kamil mulai mendapatkan sejumlah gelar kehormatan.
Misalnya Doktor Kehormatan Bidang Administrasi Publik dari Universitas Dong-A Korea Selatan (2019) dan Doktor Kehormatan Bidang Inovasi Pembangunan dan Kepemimpinan University of Glasgow (2024).
Kemudian pada tahun 2024, Ridwan juga memperoleh gelar Profesor Kehormatan dari Gumilyov Eurasian University di Astana, Kazakhstan.