Suara.com - Stres tidak selalu memunculkan respons negatif, tapi juga respons positif seperti siap menghadapi tantangan.
Sedangkan respons negatif, seperti sudah banyak diketahui, bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental.
Hal itu disampaikan Anisa Yuliandri, S.Psi., M.Psi., Psikolog Career and Student Development Center (CSDU), Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
“Cara seseorang merespons peristiwa stres memiliki dampak besar pada kondisi diri mereka,” katanya dikutip dari laman resmi FEB UGM, Sabtu (23/11).
Baca Juga: Tanda Kucing Kamu Sedang Stres dan Cara Mengatasinya
Psikolog UGM ini memiliki cara mengurangi dampak negatif stres, yaitu dengan teknik mindfulness.
Dalam pelatihan “Mindfulness as Stress Management Strategy” di FEB UGM, Kamis, 21 November 2024, Anisa Yuliandri menggunakan analogi gelas untuk menjelaskan bagaimana seseorang dapat mengelola sumber stres.
Anda dapat memilih apakah ingin mengurangi isi gelas di mana Anda akan fokus menyelesaikan masalah satu per satu, menghindari lingkungan toksik, atau membatasi paparan terhadap stresor.
Anda juga dapat memilih untuk memperbesar gelas, di mana Anda akan memilih untuk meningkatkan kapasitas diri dengan memperkuat sumber daya personal, seperti berbagi cerita dengan orang lain, belajar dari pengalaman, dan memperbaiki cara pandang terhadap masalah.
Menurut Psikolog UGM ini, mindfulness merupakan kesadaran momen demi momen dan dilakukan dengan sengaja memperhatikan momen saat ini, menerima dan menyadari bagaimana momen saat ini, dan fokus pada saat ini.
Baca Juga: Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
“Ketika seseorang tidak sadar akan pikiran dan perasaannya, mereka cenderung bereaksi secara impulsif terhadap stres, sehingga mudah kewalahan oleh emosi,” kata Anisa.
“Dengan mindfulness, seseorang bisa menyadari adanya momen untuk membuat pilihan sebelum bereaksi, dengan upaya tersebut diharapkan individu lebih mampu mengendalikan stres,” sambungnya.
Dalam pelatihan ini, para mahasiswa mempraktekkan mindful cup.
Mereka diminta untuk menuliskan emosi yang dirasakan dalam satu minggu terakhir pada selembar kertas kemudian memasukkannya ke dalam cup.
Peserta kemudian diminta untuk menganalisa emosi mereka satu per satu dan memikirkan apa saja yang telah dilakukan untuk mengurangi emosi tersebut.