Suara.com - Ernest Prakasa memberikan kritikan menohok kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Kritikan ini dilontarkan setelah PSSI Jawa Timur merilis poster Piala Soeatin yang dibuat menggunakan AI (artificial intelligence).
Penampakan poster Piala Soeratin versi AI ini viral setelah dibagikan oleh akun X @InfosuporterID. Akun ini memuji poster Piala Soeratin yang dinilai sangat bagus.
"Poster Piala Suratin dari PSSI Jatim ini keren sih. Keren gambarnya dan keren maknanya," tulis akun ini dalam cuitannya pada Selasa (26/11/2024).
Dalam poster itu, terlihat seorang ayah dan anak lelakinya yang masih kecil berbocengan naik motor. Sang anak terlihat mengenakan jersey warna merah dengan nomor punggung 10 dan nama "PSSI Jatim".
Baca Juga: Kirim Timnas Indonesia U-22 ke Piala AFF 2024, PSSI Lakukan Strategi Jitu? Ini Kata Pengamat
Tangan kanan sang anak tampak berpengangan memeluk pinggang sang ayah. Sedangkan tangan kirinya membawa bola. Foto itu dipakai untuk menggambarkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap sepak bola.
Tak cuma foto, poster itu juga dilengkapi dengan paragraf yang bertujuan menyentuh hati. Kata-kata ini berbicara tentang pentingnya mimpi, rasa percaya diri, dan kerja keras. Dan terpenting, menghormati orang tua.
"Setiap kali kamu berlari dan menendang bola di lapangan, ingat bahwa ada keluarga yang selalu mendukungmu. Hebatmu bukan hanya karena latihan keras, tetapi juga karena cinta dan pengorbanan yang mereka berikan. Seorang pemain sepak bola hebat dibentuk oleh pelatih, orang tua dan dirinya sendiri yang tidak pantang menyerah dan percaya diri," demikian keterangan dalam poster Piala Soeratin.
"Lain kali ketika ibu atau bapakmu meminta tolong untuk rapikan tempat tidur ataypun memberikan rumah, jangan bantah ataupun mendelikan matamu. Karena orang tuamu sudah berkorban waktu tenaga dan uang untuk kamu bisa bermain bola. Hormati dan sayangi ibu dan bapakmu," lanjut keterangan tersebut.
Meski terlihat indah, tetapi kenyataannya poster itu adalah hasil buatan AI. Penggunaan AI untuk mempromosikan Piala Soeratin itu memicu kontroversi. Salah satu kritikan tajam datang dari komedian Ernest Prakasa.
Ernest mengkritik Erick Thohir untuk peka dengan nasib pekerja kreatif di Tanah Air. Salah satunya dengan tidak menggunakan AI, dan lebih memilih hasil karya pekerja kreatif yang orisional.
"Dear Pak Erick Thohir, jika bapak peduli pada para pekerja kreatif, mohon larang penggunakan AI untuk design poster resmi PSSI. Sejatinya AI dalam design adalah pencurian. Terima kasih Pak," kritik Ernest Prakasa seperti dikutip Suara.com, Selasa (26/11/2024).
Ernest menjelaskan bahwa karya dari AI adalah bentuk pencomotan hasil karya pekerja kreatif. Pasalnya, cara kerja AI bukan menciptakan desain, melainkan mengumpulkan dan mengambil berbagai desain di media sosial. lalu memakainya sebagai
Setelah terkumpul, AI akan menggunakan berbagai desain karya pekerja kreatif di dunia maya sebagai "desain" versi mereka. Dengan kata lain, kata Ernest, cara kerja AI ibarat melakukan kompilasi melalui barang curian.
"AI tidak bisa menciptakan desain. Ia hanya menjelajahi jagad maya, menyerap, menganalisis, lalu memuntahkannya sesuai prompt. Hasil 'design' AI sejatinya hanyalah kompilasi barang curian," tandas Ernest Prakasa.