Infografis
Suara.com - Raffi Ahmad memicu kontroversi di masa tenang Pilkada 2024. Pasalnya, Utusan Khusus Presiden ini mengunggah surat ajakan Prabowo Subianto untuk memilih pasangan Ridwan Kamil dan Suswono sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Suami Nagita Slavina itu membagikan surat yang ditandatangani Prabowo di Instagram resminya. Sontak, aksinya langsung menuai kecaman.
Surat itu dinilai tidak etis karena menunjukkan sikap tidak netral Prabowo sebagai presiden. Selain itu, surat itu juga melanggar aturan masa tenang.
Akibat blunder itu, Raffi Ahmad terciduk menghapus surat edaran Prabowo itu dari akun Instagram resminya. Sayang, ia lupa menghapus surat itu dari akun Threads.
Baca Juga: Ultah ke-3, Rayyanza Dapat Kado Mobil Mewah 'Lightning McQueen' dari Raffi Ahmad
Fakta ini diungkap oleh seorang warganet di X. Akun ini seolah menertawakan sosok Raffi Ahmad yang buru-buru menghapus postingan di Instagram, tetapi surat itu malah lupa dihapus dari Threads.
"(Surat edaran Prabowo) Di Instagram (Raffi Ahmad) dihapus. Di Threads lupa dihapus wkwkwk (terakhir masih ada pukul 08.52 WIB)," tulis warganet di X sambil membagikan bukti tangkapan layar, Selasa (26/11/2024).
Blunder Raffi Ahmad yang lupa menghapus surat edaran di Threads langsung menuai atensi. Hingga berita ini dipublikasikan pada Selasa (26/11/2024), cuitan itu sudah mendapatkan 6 ribu tanda suka dan beragam komentar.
Warganet melontarkan beragam kritikan pedas. Ada juga yang menyindir jejak digital Raffi dinilai mirip dengan fufufafa dan Ridwan Kamil.
"Jejak digital itu abadi. Belajarlah dari fufufafa dan Ridwan Kamil," celetuk warganet.
"Banyak kali cucian si Raffi agita ini, sampai lupa naroh," sindir warganet.
"Padahal semalam udah masuk masa tenang dan jelas ini adalah pelanggaran Pemilu. @bawaslu_RI," kritik warganet sambil mencolek Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Iya tadi gua juga sempet liat om. Eh barusan ngecek udah ilang. Ini semua gara-gara Pak Anies join ke Mas Pramono Anung dan Bang Doel. Jadi para petinggi partainya sampai turun gunung semua," komentar warganet.
"Bawasalu kalau gak ada tindakan mah mending bubar aja," kecam warganet.
"Plis lah buat warga Jakarta, gue yakin lo pada pinter. Jangan sampai pilih yang ngelanggar aturan seenak jidat. Gue yang hidup di desa terpencil cuma bisa pasrah doang nerima hasil pemilu kemarin," curhat warganet.
"Perlunya menuntut ilmu dengan baik dan benar, hadeh," tambah yang lain.
