3. Perselisihan dan Teriakan
Terapis kesehatan mental, Wale Okerayi menyatakan bahwa berteriak dapat menjadi tanda hubungan yang tidak sehat jika dilakukan secara terus-menerus.
Meski wajar bagi pasangan untuk sesekali meninggikan suara, perselisihan tidak seharusnya terjadi terus menerus. Berteriak juga bisa menimbulkan rasa takut dan ketidakseimbangan dalam hubungan karena hanya orang yang bersuara paling keras yang didengar.
4. Penghinaan
Menghina pasangan bisa menjadi salah satu tanda abusive relationship. Bila salah satu pasangan merasa hina atau membenci pasangannya, tidak mudah bagi keduanya untuk mengungkapkan perasaan mereka. Dalam hubungan sehat, pasangan akan mendengarkan dan menghormati segala keluh kesah.
5. Pasangan yang Sering Mengancam
Apabila pasangan kerap mengancam dengan cara apapun, itu menjadi tanda jelas dari kekerasan emosional. Ancaman itu bisa berupa pemaksaan, pemerasan, dan peringatan untuk melakukan kekerasan, bahkan pernyataan yang mengintimidasi.
Cara Mengakhiri Abusive Relationship
Dalam hubungan sehat, perselisihan dianggap sebagai peluang untuk berkembang karena kedua pasangan berusaha menemukan titik temu. Namun, jika perselisihan terjadi terus-menerus dan berujung dengan kekerasan, Anda harus mengakhirinya.
Baca Juga: Berkaca Kasus Rinoa Aurora, Apa Penyebab Korban Abusive Relationship Susah Lepas dan Enggan Melawan?
1. Kenali Hubungan yang Diinginkan