5 Tanda Terjebak Abusive Relationship, Begini Cara Mengakhirinya

Senin, 25 November 2024 | 16:37 WIB
5 Tanda Terjebak Abusive Relationship, Begini Cara Mengakhirinya
Ilustrasi pasangan yang ada di dalam hubungan toxic. (Pexels/Timur Webe)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap orang pasti mendambakan hubungan sehat dalam percintaan. Namun, tidak jarang orang juga terjebak dalam hubungan yang toxic dan tidak sehat bersama pasangannya.

Salah satu hubungan tidak sehat yang kerap dijumpai, yaitu abusive relationship. Kekerasan dalam hubungan tidak bisa dinormalisasikan, baik itu kekerasan fisik, verbal, maupun psikologis.

Biasanya, korban kerap mengalami kesulitan untuk mengenali tanda-tanda dan dampak buruk dari abusive relationship.

Mengutip dari Siloam Hospital, hubungan abusive adalah hubungan yang ditandai dengan adanya kekerasan oleh satu pihak untuk mengendalikan pihak lain. Jika terjadi pada rumah tangga, hubungan ini bisa berujung pada kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Baca Juga: Berkaca Kasus Rinoa Aurora, Apa Penyebab Korban Abusive Relationship Susah Lepas dan Enggan Melawan?

Merangkum dari laman Brides.com, berikut tanda-tanda kamu terjebak dalam abusive relationship.

1. Gaslighting

Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis yang menyebabkan korban meragukan dirinya sendiri. Dampaknya gaslighting ini korban bisa merasa rendah diri, mengalami kecemasan, dan rasa tidak aman.

2. Pasangan yang Terlalu Mengontrol

Pasangan yang terlalu terlibat dalam kehidupan sosial dan mengawasi rutinitas bisa menjadi salah satu tanda abusive relationship.

Baca Juga: 5 Alasan Tidak Perlu Berikan Kesempatan untuk Pasangan yang Mudah Selingkuh

Korban mungkin tidak memiliki kebebasan untuk membuat pilihannya sendiri dan pasangan bisa mengeluarkan komentar-komentar yang meragukan diri sendiri.

3. Perselisihan dan Teriakan

Terapis kesehatan mental, Wale Okerayi menyatakan bahwa berteriak dapat menjadi tanda hubungan yang tidak sehat jika dilakukan secara terus-menerus.

Meski wajar bagi pasangan untuk sesekali meninggikan suara, perselisihan tidak seharusnya terjadi terus menerus. Berteriak juga bisa menimbulkan rasa takut dan ketidakseimbangan dalam hubungan karena hanya orang yang bersuara paling keras yang didengar.

4. Penghinaan

Menghina pasangan bisa menjadi salah satu tanda abusive relationship. Bila salah satu pasangan merasa hina atau membenci pasangannya, tidak mudah bagi keduanya untuk mengungkapkan perasaan mereka. Dalam hubungan sehat, pasangan akan mendengarkan dan menghormati segala keluh kesah.

5. Pasangan yang Sering Mengancam

Apabila pasangan kerap mengancam dengan cara apapun, itu menjadi tanda jelas dari kekerasan emosional. Ancaman itu bisa berupa pemaksaan, pemerasan, dan peringatan untuk melakukan kekerasan, bahkan pernyataan yang mengintimidasi.

Cara Mengakhiri Abusive Relationship

Dalam hubungan sehat, perselisihan dianggap sebagai peluang untuk berkembang karena kedua pasangan berusaha menemukan titik temu. Namun, jika perselisihan terjadi terus-menerus dan berujung dengan kekerasan, Anda harus mengakhirinya.

1. Kenali Hubungan yang Diinginkan

Jika Anda siap meninggalkan pasangan yang kasar, tetapi tidak yakin bagaimana melakukannya, bandingkan hubungan Anda saat ini dengan hubungan yang Anda inginkan pada masa mendatang.

2. Cari Bantuan

Apabila merasa terancam, carilah bantuan dari teman, keluarga, dan profesional untuk membantu mengambil langkah selanjutnya.

3. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri

Tidak mudah menerima kenyataan bahwa Anda pernah terjebak hubungan yang tidak sehat. Namun, jangan pernah menyalahkan diri sendiri karena pernah terjebak dalam abusive relationship.

Pikirkan setiap momen berharga dalam hidup yang memberi Anda kesempatan untuk bisa memulai kembali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI