Suara.com - Nama Rio Haryanto kembali menjadi sorotan publik. Selain kabar pernikahannya dengan Athina Papadimitriou, keponakan dari mantan Menparekraf, Sandiaga Uno, pembalap Indonesia ini juga dikenal dengan sumber kekayaannya yang melimpah.
Rio, yang pernah berlaga di ajang Formula 1 (F1) bersama tim Manor Racing pada tahun 2016, kini telah meninggalkan dunia balap. Beralih profesi, Rio Haryanto fokus menjalankan bisnis yang menjadi salah satu sumber pendapatannya.
Meskipun tidak lagi aktif di lintasan balap, kekayaan Rio tetap menjadi perhatian. Dari bisnis yang digelutinya, Rio berhasil menjaga eksistensinya sebagai figur sukses di luar arena balap.
Rio Haryanto selama ini dikenal sebagai ikon olahraga otomotif Indonesia. Ia mencatat sejarah sebagai satu-satunya pembalap Indonesia yang berhasil berlaga di ajang bergengsi Formula 1 (F1) pada musim 2016 bersama tim Manor Racing. Namun, setelah tak lagi aktif di dunia balap, Rio memilih meniti karier di dunia bisnis.
Setelah gagal kembali ke F1 pada awal 2017, Rio Haryanto mulai fokus mengurus perusahaan keluarga yang dirintis oleh sang ayah, Sinyo Haryanto.
Kini, Rio menjabat sebagai Direktur di PT Solo Murni, produsen alat tulis terkenal dengan merek Kiky. Berbasis di Soloraya, perusahaan ini telah berkembang dari sekadar memproduksi buku tulis menjadi pelaku utama di bidang packaging.
Selain bisnis keluarga, Rio Haryanto juga merambah industri kuliner. Pada Juli 2019, ia membuka restoran Grandis Barn di Colomadu, Karanganyar, yang kini memiliki cabang di Rest Area Batang.
Tak hanya itu, Rio juga mendirikan restoran Teakyard, yang masih berlokasi di kawasan Colomadu. Di usia 31 tahun, Rio Haryanto berhasil membuktikan dirinya tak hanya sebagai pembalap berprestasi, tetapi juga sebagai pengusaha sukses yang terus melebarkan sayap bisnisnya.