Kepercayaan tentang boleh tidaknya memberikan kado parfum kepada teman atau pasangan memiliki beberapa cara pandang berbeda, tergantung pada kultur dan budaya.
Dalam budaya China, memberi hadiah parfum dipercaya membawa kesialan dan merusak hubungan. Hal ini juga dianut dalam beberapa kultur Yunani.

Mitosnya, jika parfum diberikan kepada orang terkasih atau pasangan, maka aroma wangi parfum ini akan menarik perhatian orang lain yang berpotensi menjadi orang ketiga.
Selain kandasnya hubungan karena orang ketiga. Mitos pemberian parfum juga dipercaya menjadikan hubungan tidak bertahan lama. Ibaratnya, wangi parfum yang tidak lama menempel akan menguap, seperti hubugan yang tidak lama dan akan berakhir.
Sementara itu, dalam budaya saat ini, pemberian parfum bisa jadi adalah sebuah 'penghinaan'. Pasalnya, pemberian parfum sebagai kado ini bisa jadi menandakan bahwa sang penerima memiliki masalah bau badan.
Namun, semua mitos-mitos tersebut tak semuanya benar. Di beberapa budaya lain seperti Eropa dan Amerika, pemberian kado berupa parfum sudah menjadi rutinitas saat Natal atau Thanksgiving. Pemberian ini murni dilakukan sebagai bentuk kedekatan.