Suara.com - Sudah sukses dan hidup di dunia modern, ternyata Amanda Manopo masih mempercayai mitos yang berkaitan dengan fashion dan hubungan pertemanan.
Meski parfum merupakan barang mewah dan menyimbolkan personalitas, namun Amanda Manopo masih percaya satu mitos bahwa barang tersebut pantang diberikan kepada temannya.
"Kalau beliin orang-orang parfum memang enggak," kata Amanda Manopo dalam sebuah acara pada Minggu (24/11/2024).
Rupanya, Amanda Manopo percaya bahwa memberikan kado berupa parfum bisa membuat pertemanan bisa berakhir.
Baca Juga: Beda dari Prilly Latuconsina, Amanda Manopo Ogah Dicap Sebagai Wanita Independen
"Dulu mama saya pernah bilang kalau kasih parfum, parfum itu habis pertemanannya juga habis. Jadi saya memang nggak pernah beliin," lanjut Amanda Manopo.
Sebaliknya, Amanda Manopo punya cara tersendiri jika ia mendapat hadiah parfum dari temannya. Ia akan mengembalikannya dalam bentuk uang kepada si pemberi.
Hal ini juga pernah dilakukan Ashanty dan Sarah Menzel. Kala itu, Ashanty memberikan hadiah parfum kepada kekasih Azriel Hermansyah tersebut sepulang dari Turki.
Sehabis memberikan hadiah kepada sang calon menantu, Ashanty menyarankan agar Sarah memberikannya uang seribu rupiah.
"Soalnya kalau ngasih pagum ke orang kita harus ngasih kembalian. Soalnya kalau enggak ngasih kembalian bikin persahabatan jadi renggang. Ini kepercayaan kita ya teman-teman," kata Azriel Hermansyah.
Baca Juga: Serba-Serbi Profesi Ahli Parfum, Diprediksi Bakal Jadi Karier yang Diminati di Masa Depan
Mitos Memberi Kado Parfum
Kepercayaan tentang boleh tidaknya memberikan kado parfum kepada teman atau pasangan memiliki beberapa cara pandang berbeda, tergantung pada kultur dan budaya.
Dalam budaya China, memberi hadiah parfum dipercaya membawa kesialan dan merusak hubungan. Hal ini juga dianut dalam beberapa kultur Yunani.
Mitosnya, jika parfum diberikan kepada orang terkasih atau pasangan, maka aroma wangi parfum ini akan menarik perhatian orang lain yang berpotensi menjadi orang ketiga.
Selain kandasnya hubungan karena orang ketiga. Mitos pemberian parfum juga dipercaya menjadikan hubungan tidak bertahan lama. Ibaratnya, wangi parfum yang tidak lama menempel akan menguap, seperti hubugan yang tidak lama dan akan berakhir.
Sementara itu, dalam budaya saat ini, pemberian parfum bisa jadi adalah sebuah 'penghinaan'. Pasalnya, pemberian parfum sebagai kado ini bisa jadi menandakan bahwa sang penerima memiliki masalah bau badan.
Namun, semua mitos-mitos tersebut tak semuanya benar. Di beberapa budaya lain seperti Eropa dan Amerika, pemberian kado berupa parfum sudah menjadi rutinitas saat Natal atau Thanksgiving. Pemberian ini murni dilakukan sebagai bentuk kedekatan.