Rekam Jejak AKBP Arief Mukti Kapolres Solok Selatan, Rumah Dinasnya Diberondong Peluru AKP Dadang

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 25 November 2024 | 11:39 WIB
Rekam Jejak AKBP Arief Mukti Kapolres Solok Selatan, Rumah Dinasnya Diberondong Peluru AKP Dadang
Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usai mengeksekusi Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar, AKP Dadang Iskandar juga menembaki rumah dinas Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), jajaran Polda Sumbar menemukan enam selongsong peluru di rumah dinas tersebut.

“Ada tujuh lubang di kaca kamar rumah dinas Kapolres, namun jumlah selongsong yang ditemukan hanya enam,” ungkap Dirreskrimum Polda Sumbar, Kombes Pol Andry Kurniawan, dalam konferensi pers di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024).

Menurut Andry, Dadang menembaki rumah dinas Kapolres setelah mengeksekusi AKP Ulil, tetapi motif tindakan tersebut belum terungkap. Saat kejadian, Kapolres berada di dalam rumah, namun tidak berinteraksi langsung dengan tersangka.

“Posisi Kapolres saat itu di dalam rumah. Memang tersangka menembaki rumah Kapolres, tetapi belum bisa dipastikan apakah Kapolres menjadi target kemarahan tersangka,” tambah Andry.

Profil AKBP Arief Mukti

Sosok AKBP Arief Mukti, Kapolres Solok Selatan, dikenal memiliki rekam jejak karier cemerlang di kepolisian. Sebagai alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2001, ia telah mencatatkan berbagai prestasi sepanjang pengabdiannya.

Karier AKBP Arief Mukti dimulai di Pulau Jawa. Ia pernah menjabat sebagai Kabag Ops Polres Lamongan pada 2015, sebelum dipromosikan menjadi Wakapolres Lamongan pada 2017.

Setahun berselang, Arief dimutasi menjadi Wakasatlantas Polrestabes Surabaya, hingga akhirnya naik pangkat menjadi AKBP dan diangkat sebagai Kasubdit Dalmas Polda Jatim pada 2020.

Pada 2021, AKBP Arief Mukti mulai bertugas di Polda Sumatera Barat sebagai Kasubdit 1 Ditreskrimsus. Setahun kemudian, ia diamanahkan sebagai Kapolres Solok Selatan, menggantikan AKBP Tedy Purnanto.

Selama menjabat, Arief berhasil mengungkap berbagai kasus penting, termasuk pengungkapan besar dalam kasus peredaran narkoba.

Polres Solok Selatan di bawah kepemimpinannya mencetak sejarah dengan mengamankan 107,7 gram sabu dari tersangka HR. Ini merupakan pengungkapan terbesar dalam tiga tahun terakhir dan yang terbanyak di antara 19 Polres di jajaran Polda Sumatera Barat.

Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi dari Tim Wasrik Mabes Polri, khususnya kepada jajaran Satnarkoba Polres Solok Selatan.

Polisi Tembak Polisi

Diketahui, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Riyanto Ulil Anshar tewas usai ditembak Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar. Peristiwa nahas itu terjadi Jumat (22/11/2024) dini hari.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono mengatakan, AKP Ulil tewas usai ditembak sebanyak dua kali tembakan. Peluru mengenai pelipis dan pipi yang menembus tengkuk.

"Apapun masih pedalaman, tembakan memang benar. Diperkirakan dari hasil visum dokter penembakan dua kali yang mengenai pelipis dan pipi dan menembus tengkuk," katanya, Jumat (22/11/2024).

"Dan ditembak jarak yang sangat tidak manusiawi," sambungnya .

Suharyano mengatakan, awal kejadian ketika itu AKP Ulil berada di ruangan identifikasi Satreskrim Polres Solok Selatan. Ketika akan mengambil handphone, ia diikuti oleh AKP Dadang.

"Di saat akan mengambil handphone di kendaraannya, diduga diikuti oleh pelaku," ujarnya.

Senjata api yang digunakan AKP Dadang adalah senjata dinas. Suharyono menyebutkan, total magazine berjumlah 15 peluru.

"Senjata api jenis senjata api dinas, magazine berisi 15, sudah digunakan 9. Dua ditembak kepada korban, dan tujuh lagi masih kami dalami (ditembak kemana)," ucapnya.

Diduga penembakan ini terjadi lantaran AKP Dadang tidak senang dengan penangkapan pelaku tambang ilegal yang dilakukan oleh AKP Ulil. Namun, Suharyono belum mau menyimpulkan terlalu dini.

"Sampai saat ini masih kami dalami apa yang menjadi motifnya, kami belum bisa menyampaikan secara utuh. Kami kumpulkan keterangan saksi-saksi," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI