Apa itu Gray Divorce, Ketika Pasangan Memilih Berpisah di Usia Senja

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 25 November 2024 | 07:50 WIB
Apa itu Gray Divorce, Ketika Pasangan Memilih Berpisah di Usia Senja
Ilustrasi Gray Divorce (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mempertahankan rumah tangga yang kerap dirundung masalah, bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Tak hanya pasangan muda, pasangan yang sudah menikah puluhan tahun (lansia) bahkan juga bisa bercerai. Inilah yang disebut gray divorce.

Suara.com - Gray divorce merupakan perceraian yang dialami oleh pasangan lanjut usia dengan usia masing-masing pasangan 50 tahun lebih. Istilah gray divorce sendiri baru diciptakan sebagai salah satu respon masyarakat terhadap tren perpisahan pasangan lansia seperti yang terjadi pada Bill dan Melinda Gates serta Jeff dan MacKenzie Bezos.

Istilah gray divorce sendiri mulai populer di Amerika Serikat pada tahun 2004 lalu, akan tetapi praktiknya telah terjadi sekitar 20 tahun sebelumnya. Penelitian menunjukkan jika tingkat perceraian secara keseluruhan di wilayah Amerika Serikat telah menurun selama 20 tahun terakhir ini, namun tingkat perceraian orang yang berusia di atas 50 tahun justru makim meningkat tiap tahunnya.

Penyebab Umum Terjadinya Gray Divorce

Baca Juga: 6 Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik dari Peceraian

Selama beberapa dekade terakhir, tingkat perceraian kelabu meningkat tidak hanya di Amerika, melainkan terjadi pula di Jepang, Korra, Kanada, Inggris, Australia, hingga India.

Fenomena ini membuktikan bahwa gray divorce terus meningkat secara global. Bahkan para peneliti telah memprediksi bahwa pada tahun 2030 mendatang, tingkat gray divorce akan meningkat tiga kali lipat. Berikut penyebab umum terjadinya gray divorce:

  1. Pelecehan, baik KDRT fisik, mental atau emosional.
  2. Kecanduan, baik itu pornografi, alkohol, perjudian, atau penyalahgunaan narkoba. Bahkan saat ini seseorang bisa mengalami kecanduan game dan judi online.
  3. Tidak bahagia.
  4. Sindrom "empty nest". Hal ini terjadi saat anak-anak punya kehidupan masing-masing, pasangan berusia 50-an ke atas berjuang untuk kembali beradaptasi dengan kehidupan tanpa anak mereka di rumah. Kondisi ini akhirnya dapat menimbulkan ketegangan dan perceraian.
  5. Finansial, permasalahannya bisa karena ketidaksepakatan tentang cara membelanjakan uang, berdebat tentang dana investasi yang hilang, atau tidak setuju dengan anggaran liburan.
  6. Cinta yang memudar.
  7. Perselingkuhan.
  8. Kurangnya keintiman.
  9. Tidak lagi khawatir tentang stigma perceraian.
  10. Kebosanan.

6 Kasus Gray Divorce di Kalangan Selebritis

Berikut beberapa pasangan selebritis yang memutuskan bercerai di usia penikahan yang matang:

1. Hugh Jackman dan Deborra-Lee Furness

Baca Juga: Drama Perceraian Venna Melinda-Ferry Irawan: Salah Alamat, Gugatan Kedua Gugur!

Keduanya memutuskan bercerai usai 27 tahun bersama. Jackman dan Deborra menikah pada tahun 1996 dan bercerai pada 2023.

2. Bill Gates dan Melinda French

Sama seperti pasangan sebelumnya, Bill Gates dan Melinda French juga telah menikah selama 27 tahun. Mereka menikah pada tahun 1994 dan bercerai pada 2021.

3. Jeff Bezos dan MacKenzie Scott

Pasangan selebriti, Jeff Bezos dan MacKenzie Scott berpisah setelah 25 tahun hidup bersama. Mereka menikah pada tahun 1993 dan bercerai pada 2019.

4. Marly Streep dan Fon Gummer

Pasangan selebritis yang memutuskan bercerai di usia penikahan yang matang berikutnya yaitu Marly Streep dan Fon Gummer. Keduanya berpisah setelah 45 tahun hidup besama. Marly Streep dan Fon Gummer menikah pada tahun 1978 dan cerai pada 2013 lalu.

5. Lydia Kandao dan Jamal Mirdad

Dari selebritas dalam negeri, perpisahan pasangan artis yang satu ini cukup membuat kaget publik. Lydia Kandao dan Jamal Mirdad telah menjalani kehidupan rumah tangga selama 29 tahun. Mereka menikah tahun 1986, dan mengakhirinya pada tahun 2013. 

6. Dewi Yull dan Ray Sahetapy

Pasangan Dewi Yull dan Sahetapy  bercerai setelah 23  tahun hidup bersama. Keduanya menikah pada tahun 1981 dan berpisah pada 2004 lalu karena Dewi Yull menolak dipoligami.

Dampak Grey Divorce

Menurut penelitian yang dilakukan oleh IFStudies.org, dampak dari gray divorce sangatlah berbeda bagi laki-laki dan perempuan, serta  anak-anak. Berikut ini adalah dampak grey divorce yang perlu diperhatikan:

• Dampak bagi laki-laki: usai mengalami gray divorce, kebanyakan laki-laki cenderung tidak lagi begitu dekat dengan anak-anak. Sebab mungkin, laki-laki kurang pandai dalam mengekspresikan kedekatan secara verbal, namun masih dapat berhubungan baik dengan anak-anak melalui cara lain.

• Dampak bagi perempuan dan anak: Bagi perempuan, setelah mengalami gray divorce, mereka kebanyakan akan mendekatkan diri dengan anak-anak, namun kemungkinan tidak memberikan dukungan finansial. Perceraian lanjut usia juga bisa menciptakan ketegangan antara anak-anak dan orangtua. Saat di situasi ini, anak-anak bisa saja mengalami kesulitan menerima keadaan, bahkan sampai membuatnya merasa trauma.

Nah, demikian tadi beberapa informasi mengenai apa itu gray divorce, penyebab, hingga dampaknya. 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI