TKP penembakan terjadi di rumah dinas Kapolres. Dan dalam TKP, ditemukan enam selongsong peluru. Sedangkan lubang yang ditemukan di luar rumah akibat tembakan ada tujuh.
“Hanya enam di sekitar rumah Kapolres, tapi lubangnya tujuh. Kalau kita lihat jumlah lubang ada sembilan semuanya. Dua di tubuh korban, dua di rumah,” papar Kombes Andry.
Berdasar hasil penyidikan, diperkirakan bahwa motif Dadang Iskandar membunuh rekannya karena ketidakpuasan penegakan hukum terhadap aktivitas tambang ilegal. Meski begitu, pihak kepolisian masih terus mendalami motif pastinya.
Usai menembak AKP Ulil, AKP Dadang Iskandar diketahui langsung menyerahkan diri ke Polda Sumbar. Saat ini, kasusnya masih dalam proses penyelidikan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri