Suara.com - Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar resmi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan di kasus polisi tembak polisi. Ia menembak rekannya sendiri, Kasat Reskrim AKP Ulil Ryanto Ulil Anshar.
Dalam jumpa pers, terungkap jika AKP Dadang ternyata juga berniat membunuh Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti. Hal ini membuat motif sampai profil AKP Dadang turut menjadi sorotan.
Berdasarkan bukti yang ada di TKP penembakan, tim penyelidik sedang mengumpulkan bukti terkait upaya pembunuhan AKP Dadang Iskandar terhadap Kapolres Solok Selatan.
Pasalnya, AKP Dadang juga sempat menembaki rumah milik Kapolres Arief Mukti. Beruntung Kapolres dan keluarganya selamat dari peristiwa tersebut.
Baca Juga: Kekayaan Arief Mukti, Kapolres Solok Selatan yang Nyaris Dibunuh AKP Dadang
“Pak Kapolres ada di dalam rumah. (Apakah) tujuannya memang menghabisi Kapolres? Itu yang sedang kita lakukan pendalaman terhadap tersangka. Tapi dari hasil olah TKP penembakan, memang satu arah,” ujar Ditreskrimum Polda Sumbar Kombes Andry Kurniawan.
Profil AKP Dadang Iskandar
Ketika menjadi pelaku penembakan polisi, AKP Dadang Iskandar berkedudukan sebagai Kabag Ops Polres Solok Selatan. Sebelum menduduki jabatan ini, bisa dikatakan bahwa tersangka memiliki karier yang cukup baik di sektor kepolisian.
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol). Sebelumnya, Dadang sempat menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Padang dan Kapolsek Sangir Polda Sumatera Barat.
Pada 2021, namanya masih tercatat sebagai Kasatresnarkoba. AKP Dadang kemudian ditunjuk menjadi Kabag Ops Polres Solok Selatan.
Sayang, saat ini ia dibicarakan bukan karena prestasi, melainkan tindakan nekatnya menembak mati rekan sesama polisi, yaitu AKP Ulil. Korban dikabarkan tewas akibat dua tembakan di area kepala.
TKP penembakan terjadi di rumah dinas Kapolres. Dan dalam TKP, ditemukan enam selongsong peluru. Sedangkan lubang yang ditemukan di luar rumah akibat tembakan ada tujuh.
“Hanya enam di sekitar rumah Kapolres, tapi lubangnya tujuh. Kalau kita lihat jumlah lubang ada sembilan semuanya. Dua di tubuh korban, dua di rumah,” papar Kombes Andry.
Berdasar hasil penyidikan, diperkirakan bahwa motif Dadang Iskandar membunuh rekannya karena ketidakpuasan penegakan hukum terhadap aktivitas tambang ilegal. Meski begitu, pihak kepolisian masih terus mendalami motif pastinya.
Usai menembak AKP Ulil, AKP Dadang Iskandar diketahui langsung menyerahkan diri ke Polda Sumbar. Saat ini, kasusnya masih dalam proses penyelidikan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri