Tren Gaya Hidup Halal Meningkat, Top Halal Award Bantu Masyarakat Memilih Tanpa Keraguan

Minggu, 24 November 2024 | 08:12 WIB
Tren Gaya Hidup Halal Meningkat, Top Halal Award Bantu Masyarakat Memilih Tanpa Keraguan
Ilustrasi logo halal dan sertifikasi halal. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini tren gaya hidup halal semakin populer di masyarakat. Produk halal yang sebelumnya dilihat hanya sebagai kebutuhan bagi masyarakat muslim, kini berkembang menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari. 

Apalagi, untuk dunia kuliner. Sertifikasi Halal untuk sebuah produk makanan dan minuman menjadi indikator penting bagi masyarakat ketika menentukan pilihan untuk bersantap. 

Untuk kenyamanan masyarakat, penghargaan Top Halal Award dihadirkan untuk diberikan kepada merek dengan skor Top Halal Index tertinggi, khususnya yang berada di tiga peringkat teratas dalam kategori masing-masing.

Hasil ini didapat berdasarkan wawancara langsung dengan 1.700 responden di enam kota besar, mencakup Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Balikpapan.

Baca Juga: Rumah Makan Padang Melisa, Kelezatan Tiada Tara di Kota Jambi

Mayoritas responden adalah milenial, yang terdiri dari 87% kalangan muslim dan 13% non-muslim. Mereka diminta menyebutkan merek halal yang paling mereka ingat kepada 120 kategori produk, seperti makanan, minuman, kosmetik, toiletries, restoran, dan wisata ramah muslim, tanpa diberikan pilihan jawaban.

Evrin Lutfika, Direktur IHATEC Marketing Research, menyebutkan bahwa Top Halal Award merupakan bentuk apresiasi kepada perusahaan yang siap bersaing di pasar halal global.

Hal senada juga dijelaskan oleh Executive of Steering Committee of Top Halal Award 2024, Anang Ghozali yang memberikan keyakinan bahwa usaha membangun jenama halal (halal branding) menjadi salah satu kunci keberhasilan pelaku usaha untuk dapat berkompetisi di pasar Muslim, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Dengan upaya serius dan berkelanjutan dalam membangun halal branding, kita dapat melihat seberapa berhasil perusahaan dalam melakukan promosi produk atau layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan nilai-nilai konsumen muslim,” kata Anang.

Dalam kesempatan yang sama, Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif lalu, Sandiaga Salahuddin Uno, turut mengapresiasi penyelenggaraan Top Halal Award 2024. Menurutnya, penghargaan ini secara nyata mendorong kinerja kewirausahaan secara mikro di level pengusaha, maupun makro di perekonomian Indonesia itu sendiri.

Baca Juga: Melancong ke Jembatan Terindah di Jambi, Gentala Arasy

“Penghargaan ini memberikan manfaat besar bagi halal-preneur serta menjadi momentum penting untuk mendorong industri halal Indonesia, sekaligus memperkuat visi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia,” jelas Sandi.

Ia menambahkan bahwa ekonomi halal Indonesia memiliki potensi besar di berbagai sektor, termasuk makanan, minuman, dan pariwisata halal, yang semuanya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja.

Salah satu pemenang, Aice Group, jenama es krim terkemuka di Asia Tenggara, turut meraih penghargaan Top Halal Award 2024 di kategori “Es Krim Halal Terbaik”.

Penghargaan ini menjadi salah satu yang paling bergengsi di industri makanan dan minuman, mengingat standarnya yang ketat dalam menilai komitmen halal dan kualitas produk. 

Dalam proses produksinya, Aice memang mengakui mengikuti prosedur ketat yang sesuai dengan sertifikasi halal dari LPPOM MUI, dan regulasi pemerintah, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan produk.

Setiap langkah dalam proses ini telah memenuhi kualifikasi halal yang dipersyaratkan. Ini merupakan bagian dari komitmen Aice untuk memastikan setiap produknya sesuai dengan prinsip dan regulasi halal yang ketat, sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat Muslim tanpa keraguan.

Ada dua parameter utama untuk menentukan Top Halal, yakni Brand Index dan Halal Index. Brand Index dibangun oleh top of mind awareness halal, merek yang dibeli atau digunakan terakhir kali (last usage), dan merek yang akan dibeli pada masa mendatang (future intention). 

Sementara Halal Index dibangun oleh empat parameter, yaitu informasi dan komunikasi kehalalannya, persepsi kehalalan proses produksi, persepsi kehalalan bahan baku, serta persepsi kemasan atau penyajiannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI