Suara.com - Profil Maruarar Sirait berhasil mencuri perhatian publik usai menyebut bahwa Jokowi adalah macan tidur. Politikus dari Partai Gerindra ini menyebutkan hal tersebut usai mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menunjukkan dukungan pada Pramono Anung-Rano Karno.
“Sehingga saya berterima kasih kepada Mas Anies yang sudah mendukung Pramono-Rano karena membangun macan tidur,” ujar Maruarar Sirait pada hari Jumat, 22 November 2024.
Ara, sapaan akrab Maruarar juga menyebut bahwa Pramono Anung sebenarnya sempat dekat dengan figur macan tidur. Alhasil, dukungan Anies Baswedan mungkin membuatnya berubah haluan di konstelasi politik Jakarta.
Lantas, bagaimana sosok Maruarar Sirait yang kini menjadi Menteri Perumahan di kabinet Prabowo? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Pramono-Rano Didukung Anies, Maruarar Sirait Kampanye RK-Suswono: Kita Lihat Siapa yang Lebih Kuat
Profil Maruarar Sirait
Meski lahir di Medan pada 23 Desember 1969 lalu, Maruarar Sirait menghabiskan kehidupan sejak masa kecilnya di Jakarta. Usai lulus dari SD PKSD VI Jakarta, ia melanjutkan ke SMP Ora et Labora dan SMA Negeri 47 Jakarta. Setelah itu, ia mengambil studi di FISIP Universitas Parahyangan.
Sejak di bangku perkuliahan, Ara memang sudah cukup aktif sebagai aktivis. Ia sempat bergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen (GKMI) dan Resimen Mahasiswa (Menwa). Inilah yang membuatnya langsung terjun ke dunia politik pada tahun 1999.
Meski kini merupakan anggota parpol Gerindra, Maruarar dulunya adalah anggota partai PDI Perjuangan, mengikuti jejak sang ayah, yaitu Sabam Sirait.
Maruarar Sirait sempat menjadi Anggota DPR RI Komisi XI pada periode 2004–2009. Kala itu, ia sekaligus menjabat sebagai Ketua Bidang Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga di DPP PDI Perjuangan (2005–2010).
Baca Juga: Hasto Ungkit Cawe-cawe Jokowi Buat RK-Suswono: Suaranya Sama dengan Satu Pedagang Kaki Lima
Perannya pada kampanye Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2014 lalu pun tak bisa dilupakan. Kala itu, ia sempat disebut akan menjadi menteri dalam kabinet Jokowi yang kala itu masih diusung PDI Perjuangan.
Di balik karir politiknya bersama PDIP yang terbilang mulus, siapa sangka bahwa di awal tahun 2024 ini, Maruarar mengumumkan keluar dari partai yang sudah membersamainya sejak tahun 1999 itu.
Keputusan tersebut, diambil untuk mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu memang sudah renggang dengan PDI Perjuangan.
Kini, ia kembali menarik perhatian publik lantaran menyebut Jokowi sebagai macan tidur yang telah dibangunkan oleh Anies Baswedan. Masih dalam kesempatan yang sama, Ara menyebut bahwa basis pendukung PDIP yang merupakan kalangan non-muslim mungkin keberatan dengan dukungan Anies Baswedan pada partai banteng tersebut.
“Saya yakin akan turun,” ucap Ara.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri