Suara.com - Bencana alam dapat membuka wawasan kita dengan cara yang tidak terduga. Pada tahun 2004, Petra Nmcová, seorang supermodel dan pengusaha, selamat dari Tsunami Samudra Hindia yang mengerikan.
Mendengar jeritan korban, tangisan anak-anak, dan perjuangan mempertahankan hidup dengan berpegang erat pada pepohonan, serta kehilangan orang-orang terdekatnya saat bencana alam pun seketika mengubah hidup Petra.
Dia bangkit kembali dengan tekad dan misi yang kuat membantu anak-anak yang selamat dari bencana alam. Di tahun 2005, Petra mendirikan Happy Hearts Fund yang didedikasikan untuk membangun kembali sekolah-sekolah terdampak bencana alam agar lebih kuat dan aman.
Hingga saat ini Happy Hearts Fund telah berhasil membangun kembali lebih dari 300 sekolah, memberi dampak positif bagi kehidupan lebih dari 90.000 anak-anak di Indonesia.
Baca Juga: Korban Banjir Dahsyat Spanyol Kembali Bertambah, 211 Orang Meninggal Dunia
Termasuk puluhan sekolah di Yogyakarta usai gempa bumi yang hebat merenggut ribuan nyawa di daerah tersebut pada Mei 2006 silam. Berpegang kepada misi membantu anak-anak yang selamat dari bencana alam, Happy Hearts Fund membangun kembali lebih dari 30 sekolah pada saat itu.
Merenovasi Sebuah Sekolah karena Bencana Alam Tornado
Kini, yang terbaru, bermitra dengan CMA CGM Foundation, Happy Hearts Indonesia, kembali merenovasi 2 sekolah di Surabaya, Indonesia. SMP Tri Guna Bhakti, yang diresmikan pada tanggal 20 November, merupakan bagian dari kompleks yang lebih besar dengan sekolah dasar dan menengah.
Sebuah tornado pada tahun 2020 merusak 3 ruang kelas dan perpustakaan dengan parah, sementara ruangan lainnya mengalami lantai yang rusak, dinding yang retak, atap yang bocor, dan perabotan yang rusak. Kondisi ini menghambat pengalaman belajar siswa.
Kemitraan ini memungkinkan renovasi dan peningkatan 7 ruang kelas, ruang guru, dan 5 toilet. Hal ini juga memungkinkan perluasan fasilitas yang ada melalui penambahan satu blok ruang kelas baru, yang terbuat dari bahan daur ulang, serta kontainer berukuran 40 kaki yang diubah menjadi perpustakaan sekolah.
Baca Juga: Badai Trami dan Kong-Rey Tewaskan 125 Jiwa di Filipina, Jutaan Orang Terdampak
“Renovasi ini lebih dari sekadar transformasi fisik. Ini tentang memberikan anak-anak tempat yang aman dan menginspirasi untuk belajar dan tumbuh. Bersama-sama, kita membuat perbedaan nyata bagi masyarakat ini dan membangun masa depan yang lebih cerah," kata Sylvia Beiwinkler, CEO Happy Hearts Indonesia.
Michel Azrak, Presiden Direktur CMA CGM Indonesia, menyuarakan sentimen tersebut. Pihaknya mendukung program-program untuk meningkatkan akses pendidikan bagi semua orang.
"Program ini menjawab kebutuhan mendesak SMP Tri Guna Bhakti yang memadukan solusi inovatif, seperti penggunaan kembali bahan daur ulang dan pengurangan emisi karbon, yang bermanfaat bagi masyarakat selama bertahun-tahun mendatang," pungkas dia.
Dampak Ganda: Menyorot Manfaat Sosial dan Lingkungan
Staf CMA CGM telah memainkan peran penting dalam program ini. Pada bulan Oktober, 15 staf dimobilisasi untuk mengecat wadah perpustakaan yang telah digunakan kembali dan akan terus berkontribusi dengan menyelenggarakan sesi pengenalan literatur, kegiatan olahraga, dan banyak lagi sepanjang tahun.
Renovasi SMP Tri Guna Bhakti telah menghasilkan manfaat sosial dan lingkungan yang signifikan, mendaur ulang 1,7 ton plastik dan mengurangi emisi karbon hingga 3,9 ton. Inisiatif ini sekarang menyediakan fasilitas pendidikan dan kondisi belajar yang lebih baik bagi 560 siswa sekolah dasar hingga menengah.
Tahap berikutnya dari kemitraan ini akan meliputi renovasi dan perluasan sekolah kedua pada tahun 2025, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi total 780 siswa.
Selain itu, program pelatihan selama tiga tahun untuk guru dan staf akan dilaksanakan, dengan fokus pada keterampilan finansial dan manajemen untuk meningkatkan kualitas pengajaran, memastikan keberlanjutan sekolah, dan memperkuat manajemen secara keseluruhan.