Suara.com - Konflik antara Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza masih terus berlangsung. Kondisi ini pun menimbulkan dampak kemanusiaan yang memprihatinkan, di mana banyak korban jiwa berjatuhan, yang kebanyakan adalah warga sipil. Berdasarkan data yang ada, sekitar 70 persen korban konflik di Palestina adalah wanita dan anak-anak, di mana 44 persennya adalah bayi dan anak-anak.
Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, tanpa henti menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Bahkan, Indonesia termasuk negara yang paling sering memberikan donasi kepada Palestina.
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH Nassaruddin Umar, MA, saat menghadiri acara penyerahan bantuan kemanusiaan bagi bayi dan anak Palestina dari PT Tempo Scan Pacific Tbk sebesar Rp10 miliar di masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat (22/11/2024).
“Indonesia dalam indeks negara donor yang paling tinggi. Ada 10 negara (paling tinggi) di antara lebih dari 300 negara yang disurvei. Maka, posisi Indonesia adalah ranking satu,” ujar Nassarudin.
Baca Juga: Heboh Polling Donasi Agus Salim, Denny Sumargo Ungkap Hasil Mengejutkan!
“Indonesia itu memang terkenal di dunia sebagai negara paling cepat tersentuh mana kala ada masalah kemanusiaan, dan buktinya kita berkumpul di sini untuk mempromosikan kemanusiaan itu,” katanya lagi.
Seakan membenarkan apa yang dikatakan Nassarudin, Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Mokhamad Mahdum mengungkapkan total bantuan kemanusiaan yang telah dihimpun Baznas untuk Palestina hingga hari ini, Jumat (22/11/2024), telah terkumpul sebanyak Rp318,9 miliar.
"Per hari ini kami laporkan total sumbangan rakyat Indonesia ke Palestina melalui Baznas berjumlah 318,9 miliar," kata Mahdum di tempat yang sama.
Lebih lanjut, Mahdum menjelaskan bahwa bantuan kemanusiaan selama ini disalurkan ke Palestina melalui dua cara, yakni melalui kerja sama dengan mitra-mitra di luar negeri dan kemitraan dengan instansi dalam negeri.
"Melalui jalur dalam negeri yakni ketika pemerintah Indonesia ingin menyalurkan (bantuan ke Palestina). Sebagai contoh pernah dengan tentara angkatan laut dan angkatan udara, kami pernah bermitra," katanya.
Baca Juga: Denny Sumargo Lapor Balik, Farhat Abbas: Dia Ketakutan Dipenjara!
Kali ini, Baznas menerima bantuan kemanusiaan dari PT Tempo Scan Pacific untuk disalurkan kepada bayi dan anak-anak di Palestina. Donasi ini, menurut Mahdum, turut menambah aliran bantuan dari Indonesia untuk Palestina dan diharapkan jumlahnya terus bertambah.
Adapun program donasi yang bertajuk "Kembalikan Senyum Bayi dan Anak Indonesia" ini berhasil menghimpun dana bantuan kemanusiaan sebesar Rp10 miliar dari hasil penjualan produk selama dua bulan.
Bantuan kemanusiaan ini dilatarbelakangi oleh rasa simpati dan keprihatinan atas penderitaan bayi dan anak Palestina yang tinggal di daerah konflik.
Program ini juga merupakan salah satu bentuk perwujudan dari prinsip kesetaraan, di mana setiap anak manusia memiliki hak dan kesempatan untuk mendapatkan kasih sayang, perlindungan, gizi baik dan pendidikan yang layak tanpa membedakan suku, ras dan agama. Bayi yang terlahir dan anak-anak yang dibesarkan di Palestina juga memiliki hak dan kesempatan untuk mendapatkan gizi baik, kasih sayang, perlindungan dan pendidikan yang layak.
"Setiap anak manusia terlepas dari latar belakang mereka, punya kesempatan yang sama untuk bisa berkembang, tumbuh dengan bahagia, bebas, cukup gizi pangan dan cukup pendidikan. Terlepas dari suku, ras, agama anak tersebut. Sehingga prinsip kesetaraan Tempo Scan, setiap anak manusia bisa merealisasikan cita-citanya tanpa batas," kata Presiden Komisaris dan Pendiri Tempo Scan Group, Handojo S.. Muljadi, sebelum secara simbolis menyerahkan bantuan Rp10 miliar tersebut melalui Baznas, dan disaksikan langsung oleh Menteri Agama dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun.