Suara.com - Desas-desus yang menyebut bahwa Jalan Lingkar Utara di Yogyakarta sering dimanfaatkan muda-mudi untuk night drive sambil asyik memadu asmara tengah ramai diperbincangkan.
"Mitosnya memang begitu, kalau malam di ring road utara digunakan untuk night drive bareng pasangan lawan jenis," kata rekan yang enggan disebut namanya kepada Suara.com, Kamis, 21 November 2024.
Mitos tersebut sepertinya bukan isapan jempol belaka, sebab baru-baru ini diduga terjadi tabrak lari yang melibatkan pengendara mobil yang sedang night drive atau berkendara malam hari.
Ya, penemuan mayat di kawasan ringroad utara Jogja, tepatnya di barat underpass Kentungan menggegerkan warga. Lebih geger lagi ketika terungkap bahwa mayat tersebut adalah korban tabrak lari yang diakibatkan oleh kelalaian sopir saat sedang melakukan oral seks selama berkendara.

Pria nahas berkebutuhan khusus itu ditabrak mobil yang dikemudikan MAT (20) mahasiswa asal Sulawesi Tengah. Ia menumpangi mobil berpelat nomor luar Yogyakarta itu bersama teman wanitanya.
"Pelaku ditangkap di rumahnya. Ya di Pleret, Bantul, dua-duanya. Baik laki atau perempuan bukan merupakan suami-istri, hanya teman saja," ujar Kapolresta Sleman Kombes Yuswanto Ardi pada Jumat (15/11/2024).
Kasat Lantas Polresta Sleman AKP Fikri Kurniawan menyebut jika pemicu kasus tabrak lari itu karena pengemudi mobil MAT tidak berkonsentrasi ketika berkendara. Hal itu lantaran MAT melakukan aktivitas oral seks dengan teman wanitanya berinisial N.
"Tersangka atas nama MAT ini bersama rekannya yang inisial N, (mereka) di dalam itu melakukan lawan seks (oral seks) yang di mana mengganggu konsentrasi daripada pengemudi yang dilakukan dari Jombor hingga sebelum perempatan UPN. Nah itu yang mengakibatkan kecelakaan itu terjadi," ujarnya dalam unggahan akun Instagram resmi POLRESTA SLEMAN.
Oral seks, sebenarnya adalah salah satu aktivitas biologis manusia. Namun dalam peristiwa ini, kegiatan tersebut menjadi berkali-lipat tabunya lantaran dilakukan dalam situasi dan lokasi yang 'tidak sewajarnya'.
Meski begitu, ada alasan tersendiri kenapa orang merasa tertantang untuk melakukan kegiatan seks di tempat-tempat ekstrem. Fantasi menjadi basis utama dari kegiatan menantang tersebut.