Suara.com - Pidato Ridwan Kamil soal janda miskin kini berbuah pahit ke berbagai aspek kehidupannya. Bahkan, rekam jejak pendidikan Ridwan Kamil tercoreng usai sosok Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 tersebut berpidato soal janji akan mensejahterakan rakyat miskin.
Seorang warganet mengancam akan melaporkan politisi berjuluk Kang Emil itu ke University of Glasgow, yakni tempat ia memperoleh gelar kehormatan. Pasalnya, University of Glasgow tidak memberikan toleransi sama sekali ke perilaku seksisme.
"Harus ada yang melaporkan video ini ke University of Glasgow. RK penerima honoris causa doctorate dari University of Glasgow yang memiliki zero tolerance policy terhadap pelecehan seksual," cuit pengguna media sosial X.
Lantas, seperti apa rekam jejak pendidikan sosok mantan Gubernur Jawa Barat itu?
Tekuni arsitektur sebelum nyemplung ke dunia politik
![Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil (kiri) dan Suswono (kanan) dalam debat kedua Pilkada 2024 di Beach City International Stadium, Jakarta, Minggu (27/10/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/21/86139-pasangan-calon-gubernur-wakil-gubernur-dki-jakarta-ridwan-kamil-dan-suswono.jpg)
Kang Emil ternyata adalah seorang arsitek sebelum berkarier sebagai seorang politisi. Suami Atalia Praratya tersebut memperoleh gelar Sarjana Teknik dari kampus Institut Teknologi Bandung.
Setelah mengantongi gelar sarjana, Kang Emil terbang ke Amerika Serikat untuk kuliah di Universitas California, Berkeley. Ia berhasil lulus dan mendapatkan ijazah dengan gelar Master of Urban Design atau setara dengan Magister Perencanaan Tata Kota di Indonesia.
Kang Emil kemudian memilih untuk menetap di Negeri Paman Sam untuk bekerja. Ia sempat mengambil pekerjaan paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley.
Setelah puas berkarier di negeri orang, Kang Emil memutuskan untuk pulang ke kampung halaman.
Baca Juga: Trend Lagu Viral, Bagaimana Gen Z Memengaruhi Industri Musik Kian Populer?
Ia mendirikan perusahaan milik dirinya sendiri dengan modal pengetahuan yang ia dapatkan selama kuliah dan bekerja di Amerika Serikat. Perusahaannya diberi nama Urbane yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain.