Adu LHKPN Pasutri Artis Jadi Anggota DPR, Ahmad Dhani - Mulan Jameela Paling Kaya?

Suara.com - Dunia hiburan Tanah Air kembali menjadi sorotan publik seiring dengan masuknya sejumlah pasangan artis ke panggung politik. Beberapa di antaranya bahkan berhasil menduduki kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2024-2029.

Menariknya, publik pun penasaran dengan seberapa besar harta kekayaan yang dimiliki oleh para pasangan artis ini dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Intip adu LHKPN pasutri artis yang jadi anggota DPR berikut ini.

1. Ahmad Dhani - Mulan Jameela

Ahmad Dhani melaporkan harta kekayaannya di LHKPN pada 10 September 2024. Dalam laporan tersebut, pentolan Dewa 19 ini punya harta kekayaan sebesar 190.883.735.878 (Rp190 miliar).

Harta kekayaan ayah Al El Dul ini terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 187 miliar yang berada di Jakarta Selatan dan Bogor. Selain itu Dhani juga melaporkan kepemilikan 6 kendaraan dengan total nilai Rp2,9 miliar, kas dan setara kas senilai Rp3,4 miliar. Namun Dhani tercatat punya utang Rp2,4 miliar.

Baca Juga: Beda Kekayaan Venna Melinda vs Verrell Bramasta: Harta Ibu-Anak Bak Langit Bumi

Sementara itu Mulan Jameela yang jadi periode kedua menjabat sebagai anggota DPR mengalami peningkatan harta kekayaan sekitar Rp2,7 miliar dari semula Rp 15,5 miliar kini menjadi Rp18.280.341.010 (Rp18,2 miliar).

Harta kekayaan Mulan terdiri dari tanah dan bangunan di kawasan Jakarta Selatan dengan total nilai Rp15,9 miliar. Mulan juga melaporkan kepemilikan 2 mobil dan 1 motor dengan total nilai Rp875 juta. Selain itu ada pula harta berupa kas dan setara kas sebesar Rp1,4 miliar. Beda dengan Dhani, Mulan tak memiliki utang.

2. Uya Kuya - Astrid

Uya Kuya dan istrinya, Astrid sama-sama baru pertama kali terjun ke dunia politik lalu keduanya pun berhasil jadi wakil rakyat. Bedanya, Uya jadi anggota DPR RI sedangkan Astrid menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta.

Dalam LHKPN yang dilaporkan pada 30 Juni 2024, Uya tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 26.471.131.539 (Rp26,4 miliar). Harta kekayaan Uya terdiri dari tanah dan bangunan dengan total nilai Rp17,9 miliar. Pemilik nama asli Surya Utama ini punya 3 kendaraan dengan total nilai Rp248 juta.

Selain itu Uya juga punya harta bergerak lainnya senilai Rp2,8 miliar, kas dan setara kas Rp5 miliar dan harta lainnya sebesar Rp2 miliar. Uya juga punya utang Rp1,7 miliar.

Baca Juga: Baim Wong Tak Sabar Bertemu Pria Diduga Selingkuhan Paula: Banyak yang Mau Dibahas!

Sedangkan Astrid memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2.423.985.030 (Rp2,4 miliar) tanpa punya aset tanah dan bangunan. Meski begitu, Astrid punya 2 mobil dengan total Rp430 juta. Ibu 2 anak ini juga punya harta berupa kas dan setara kas sebesar Rp1,6 miliar dan harta lainnya sebesar Rp309 juta. Beda dengan Uya, Astrid tak memiliki utang.

3. Primus Yustisio dan Jihan Fahira

Primus Yustisio terpilih jadi anggota DPR selama 3 periode sejak tahun 2009. Sedangkan Jihan Fahira baru pertama kali jadi anggota DPD.

Harta kekayaan Primus bertambah Rp87,6 miliar selama 13 tahun jadi anggota DPR. Primus pertama kali melaporkan harta kekayaan di LHKPN di tahun 2010 dengan nilai Rp 24,8 miliar. Dalam LHKPN 31 Desember 2023, Primus melaporkan harta kekayaannya mencapai Rp 112,4 miliar tanpa punya utang.

Harta kekayaan Primus berupa tanah dan bangunan dengan total nilai Rp 97 miliar. Primus juga punya 6 kendaraan dengan total Rp2,6 miliar dan harta bergerak lainnya senilai Rp 316 juta. Selain itu harta Primus berupa kas dan setara kas sebesar Rp 11,1 miliar dan harta lainnya sebesar Rp 1,3 miliar.

Sementara itu Jihan Fahira melaporkan harta kekayaan di LHKPN pada 23 September 2024 sebesar Rp 124 miliar. Harta kekayaan Jihan terdiri dari tanah dan bangunan dengan total nilai Rp 106,2 miliar.

Selain itu Jihan melaporkan kepemilikan 7 kendaraan dengan total nilai Rp2,9 miliar. Kekayaan Jihan juga terdiri dari harta bergerak lainnya senilai Rp 316 juta, kas dan setara kas senilai Rp 13,2 miliar, dan harta lainnya Rp 1,3 miliar. Sama seperti Primus, Jihan tecatat tidak punya utang.

Kontributor : Trias Rohmadoni