Apa itu Frugal Living? Seruan Gaya Hidup Imbas Kenaikan PPN Jadi 12%

Rabu, 20 November 2024 | 11:46 WIB
Apa itu Frugal Living? Seruan Gaya Hidup Imbas Kenaikan PPN Jadi 12%
Ilustrasi Frugal Living (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai salah satu bentuk protes kenaikan PPN menjadi 12% pada awal tahun 2025 mendatang, ajakan hidup frugal living mendadak ramai disuarakan di media sosial.

Bhima Yudhistira selaku Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), frugal living memang bisa membuat pemerintah rugi. Belum lagi, masyarakat mungkin mencari kebutuhan yang tidak dikenai PPN.

“Ketika pemerintah hanya mengejar kenaikan tarif PPN, efek sampingnya masyarakat mungkin membeli barang-barang yang tidak dikenai tarif PPN,” ujar Bhima.

Gaya frugal living pun sebenarnya tak perlu diserukan karena daya beli masyarakat akan otomatis menurun jika kenaikan PPN 12% tidak diimbangi dengan peningkatan pemasukan.

Apa itu Frugal Living?

Frugal living adalah gaya hidup yang mengutamakan pengeluaran bijak dan sederhana. Tujuannya adalah untuk mengelola keuangan secara lebih efisien sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hidup tanpa merasa kekurangan dan bahkan menabung untuk masa depan.

Frugal living bukan berarti pelit atau hidup penuh batasan, tetapi lebih kepada memprioritaskan apa yang benar-benar penting dan menghindari pemborosan.

Contoh Penerapan Frugal Living dalam Kehidupan Sehari-hari

Bisa dimulai dengan hal-hal sederhana, berikut adalah contoh penerapan frugal living dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Nasib Warga Indonesia: Gaji Kecil Tapi Pajak Lebih Besar dari Negara Tetangga

1. Membuat anggaran bulanan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI