Suara.com - Indonesia disebut sebagai salah satu negara dengan tingkat kepercayaan diri terendah di Asia. Hal ini juga dialami oleh Gen Z yang menjadikan mereka rentan mengalami gangguan kesehatan mental, termasuk kecemasan.
Menggandeng kreator konten Juan dan Eve, produk perawatan tubuh lokal Real Body & Soul menggelar kampanye untuk kesehatan mental. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mendukung Gen Z agar semakin berani menjadi diri sendiri dan lebih percaya diri.
"Kami hadir untuk mendukung Gen Z agar semakin percaya diri dan berani menjadi diri sendiri, sesuai dengan namanya, REAL. Kami ingin menginspirasi semua orang untuk merangkul keaslian diri, sambil menikmati momen rileks dalam rutinitas sehari-hari," jelas Budi Thomas, CEO Real Body & Soul, dalam siaran pers yang Suara.com terima.
Hal ini didukung dengan aroma yang menenangkan dari produk perawatan tubuh satu ini yang dapat membuat si pemakai merasa lebih percaya diri dan rileks karena kandungan uniknya. Dengan efek relaksasi dari aromanya, siapapun merasa lebih siap menghadapi hari yang padat.
"Produk ini benar-benar meningkatkan kepercayaan diri, terutama dengan fitur-fitur unggulannya yang mampu memberikan efek calming," kata Eve menambahkan.
Tak heran jika perawatan tubuh sering dikaitkan dengan menciptakan suasana yang rileks. Hal ini mengingatkan pentingnya merawat kesehatan mental dan menemukan momen tenang di setiap harinya.
Di acara ini, Real Body & Soul juga memperkenalkan empat produk unggulan mereka: Calm Perfumed Shower Gel, Confident Perfumed Shower Gel, Relax Perfumed Body Serum, dan Love Perfumed Body Serum.
Kombinasi 3-in-1 Perfume Body Serum dan Perfume Shower Gel ini memberikan perawatan kulit, aroma mewah, dan efek relaksasi dalam satu kemasan yang praktis dan harga terjangkau.
"Kami percaya semua orang layak menikmati produk berkualitas yang nggak cuma bikin kulit lebih sehat, tapi juga memberikan ketenangan dan energi positif dalam keseharian. Inilah #LuxuryForEveryone dalam arti sesungguhnya," pungkas Budi Thomas.
Baca Juga: Gangguan Mental Memperburuk Kondisi Diabetes? Ini Penjelasan Dokter