Suara.com - Isa Zega baru-baru ini menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Hal ini bermula ketika Isa Zega, yang notabennya adalah seorang transgender kedapatan menggunakan kerudung saat menjalankan ibadah di Tanah Suci. Nama asli Isa Zega adalah Sahrul.
Buntut dari hal tersebut, Mufti Anam selaku anggota DPR RI pun menegaskan bahwa pihak kepolisian seharusnya segera menangkap Isa Zega. Sebab, hal tersebut sudah serupa dengan penisataan agama.
“Ada seseorang namanya mami online alias Isa Zega alias Sahrul. Dia adalah transgender, transwomen, waria yang awalnya adalah laki-laki, dia melakukan ibadah umrah dengan menggunakan hijab syari. Ini adalah bagian dari penistaan agama,” ujar Mufti Anam melalui akun TikTok pribadinya.
Lantas, bagaimana sebenarnya sosok Isa Zega selama ini? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Profil dan Kekayaan Mufti Anam, Anggota DPR RI yang Kecam Isa Zega Soal Umrah Pakai Busana Perempuan
Profil Isa Zega
Sosok Andrena Isa Zega alias Mami Isa pertama kali dikenal publik saat menjadi manajer Lucinta Luna, artis yang juga kerap menuai kontroversi serupa.
Selain itu, Isa Zega diketahui telah mendirikan sebuah manajemen artis bernama PT Indonewsa Zega Sinema yang menaungi sejumlah nama besar di dunia hiburan.
Tak hanya itu, Isa Zega juga telah menulis beberapa lagu dangdut. Lagi-lagi inilah yang dibawakan oleh Lucinta Luna dan grup musiknya, Dua Bunga. Mami Isa sendiri pernah membawakan lagu berjudul Idung Jambu.
Dengan lebih dari 1,1 juta pengikut, Isa Zega kerap membagikan kesehariannya di media sosial. Sayang, saat ini Instagram-nya sedang dalam mode privat atau dikunci.
Baca Juga: Deretan Kontroversi Isa Zega: Dari Simpanan Artis Hingga Perseteruan Dengan Nikita Mirzani
Isa Zega sebenarnya sudah berkali-kali mengaku bahwa ia adalah seorang perempuan sejak lahir. Akan tetapi, publik masih terus meragukannya karena ia tidak bisa memberikan bukti. Terlebih, Isa Zega memang lebih sering dibicarakan mengenai kontroversi dibandingkan prestasinya.
Dalam videonya, Mufti Anam menambahkan bahwa meskipun ia seorang transgender, Isa tidak diperbolehkan menjalankan ibadah dengan cara perempuan.
“Ini jelas penisataan agama. Laki-laki tidak boleh menjalankan ibadah dengan cara perempuan,” tegas Mufti.
Hal yang sama juga disuarakan oleh MUI. Pasalnya, meski sudah melakukan perubahan gender, status kelamin seseorang tidak berubah secara syar’i.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri