Suara.com - Pandji Pragiwaksono punya pendapat sendiri mengenai Presiden Prabowo Subianto yang dianggap mengendorse calon gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi - Taj Yasin dalam Pilkada 2024.
Aksi Prabowo ini menuai kontroversi karena posisinya saat ini sebagai presiden yang sepatutnya netral dalam pemilihan umum. Namun beberapa pihak dari Istana membantah tudingan itu.
Salah satunya dari Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Kepresidenan, yang menyatakan bahwa Prabowo Subianto mencarikan dukungan untuk Ahmad Luthfi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Parpol ini merupakan salah satu partai yang mendukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Terkait pernyataan Hasan Nasbi ini, Pandji punya dua kemungkinan.
Baca Juga: Saksikan Penampilan di Debat Pilkada Pamungkas, Muzani Gerindra Pede RK-Suswono Menang di Jakarta
"Kalau kita mau menilai pernyataan Hasan Nasbi bahwa Pak Prabowo melakukan itu dalam kapasitasnya sebagai Ketum Gerindra kita bisa lihat dari dua sudut pandang: itu alasan aja alias kebohongan, atau oke itu benar tapi emang boleh?" kata Pandji dalam konten Youtube-nya, Selasa (19/11/2024).
Pandji menilai pernyataan Hasan Nasbi memuat kebohongan karena tidak sesuai dengan kenyataan ketika Prabowo mengendorse Ahmad Luthfi.
"Pertama, menurut gue itu alasan aja alias bohong. Kenapa? Karena ada dua pernyataan dalam pidato 5 menit Pak Prabowo yang justru tidak menunjukkan sebagai Ketua Umum Partai Gerindra tapi sebagai Presiden Indonesia," ungkap komika tersebut.
Pandji membedah isi pidato Prabowo menyatakan diri sebagai presiden saat mengajak pemilih untuk memilih Ahmad Luthfi.
"Beliau membuka dengan pernyataan bahwa beliau sudah terpilih dan sudah dilantik sebagai presiden. Di depan dikatakan oktobe 20 sudah resmi dilantik dan segala macem dan beliau ingin melakukan yang baik buat bangsa dan negara," tutur Pandji.
Baca Juga: Dari Bansos Hingga Esemka, Komentar Warganet Ramai Soal Jokowi Kampanye Cagub Jateng
Ia juga menyoroti perkataan Prabowo yang sama sekali tak menyinggung Partai Gerindra dalam pidatonya.
"Di bagian akhir beliau mengatakan bahwa pasangan ini akan membantu pemerintahan pusat, akan selaras sehingga perkembangan Jawa Tengah akan berjalan dengan harmonis. Dari pidatonya aja kita nggak denger sama sekali Pak Prabowo menyatakan apapun soal Gerindra," imbuhnya.
"Jadi kalau Hasan Nasbi bilang itu sebagai Ketum Gerindra, nggak ada buktinya," kata Pandji menyimpulkan.