Suara.com - Sebuah Kota di perbatasan Kamboja menjadi sorotan publik. Ketika dilihat di Google Maps, kota tersebut ternyata punya banyak warung yang penamaannya begitu mirip dengan warung-warung di Indonesia.
Dilihat dari peta aplikasi Google, di sekitar kota Poipet tersebut banyak warung berbahasa Indonesia seperti Angkringan, Bakso hingga Pecel Lele.
Tak cuma satu, bahkan ada beberapa kios per masing-masing makanan yang tertera di google map. Menariknya, kios-kios bakso tersebut memiliki nama dengan akhiran angka.
Jika di-zoom lebih dalam lagi, di sekitar kota ini pula berjajar casino dan pusat perjudian ala Las Vegas di Amerika Serikat.
Baca Juga: 3 Nomor Aduan Judi Online, Ada Layanan Blokir Rekening Bandar
Warung-warung Indonesia ini diduga berdiri di Kamboja untuk memenuhi kebutuhan kuliner warga Tanah Air yang bekerja di sana. Namun jumlah warung yang berlimpah membuat publik curiga mengenai keperluan warga Indonesia di kota tersebut.
Seorang warganet mendapatkan kejanggalan kota tersebut dan menilai bahwa kota ini banyak penghuni dari Indonesia.
"> kota perbatasan yang terkenal dengan [redacted]
>jumlah penjual makanan khas Indonesia jauh lebih banyak dibanding negara lain.
Ada supply karena ada demand, paham pasti kenapa demanng itu ada di lokasi terebut," ujar warganet X @_n0t**********.
Kenyataan yang tertera jelas di peta online ini membuat warganet meyakini bahwa kota tersebut berkembang dengan adanya industri judi online.
Baca Juga: Miris! Ribuan Anggota TNI-Polri Terseret Judi Online, Sinyal Pembenahan?
Tak cukup di situ, warganet lain bahkan menemukan sebuah grup Facebook yang diduga berisikan orang-orang Indonesia yang bekerja di Kamboja. Salah seorang membernya tak segan bertanya secara blak-blakan mengenai info lowongan kerja judi online.
"Liat berita Kamboja sekarang negara dg pembangunan tercepat... Kalian tau kan duit dari mana itu.
Prabowo kalo gabisa nyikat bos-bos judol, f**k sih... Ini soal pertahanan nasional juga padahal. Ekonomi negara diangkut keluar sama dikekep bos-bos judol itu...," ujar warganet.
"Sihanoukville bukan? Pernah liat dokumenter dan vlog di youtube. kaget juga bisa sepesat itu pembangunan disana. Banyak orang Indo disana dan paling serem ya komen-komenan pada ngancem," imbuh warganet lain.
"FYI banyak orang indo yg bikin perusahaan judol disana & karyawannya pun hampir semua orang indonesia, kenapa? Karena target pasarnya jg orang indonesia. Di kamboja bisnis judol itu legal, resmi dan berlisensi, bahkan KBRI kamboja pun tahu kalo banyak WNI kerja di perush judol," timpal lainnya.