Suara.com - Menjelang akhir tahun 2024, daftar orang terkaya di Indonesia tidak mengalami perubahan yang signifikan, terutama deretan lima orrang paling kaya di republik ini.
Prajogo Pangestu yang dikenal sebagai raja petrokimia, tetap mendominasi sebagai orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan laporan terbaru dari Forbes, Prajogo Pangestu tercatat memiliki kekayaan bersih sebesar US$48,4 miliar atau sekitar Rp 769,74 triliun.
Kekayaannya sebagian besar berasal dari kepemilikan di Grup Barito Pacific, meski saham perusahaan miliknya, seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), mengalami volatilitas.
Meskipun saham-saham di perusahaan miliknya terkoreksi, seperti saham BREN yang turun 4,18% dalam sebulan terakhir dan saham CUAN yang merosot 9,87 persen, Prajogo Pangestu masih berhasil menjaga posisinya sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sektor petrokimia menghadapi tantangan, harta Prajogo tetap kokoh.
Di posisi kedua dan ketiga, ada dua nama besar dari Grup Djarum, yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, yang kekayaannya tercatat secara terpisah. Keduanya merupakan pengusaha sukses yang sebagian besar kekayaannya berasal dari investasi di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Budi Hartono tercatat memiliki kekayaan senilai US$25,9 miliar ( Rp411,70 triliun), sedangkan Michael Hartono memiliki harta sebesar US$24,8 miliar ( Rp394,37 triliun). Meski kaya dari tembakau, keduanya juga berhasil mendiversifikasi kekayaan mereka lewat sektor perbankan.
Pemilik PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), Low Tuck Kwong, berada di posisi keempat dengan total kekayaan mencapai US$24,8 miliar (Rp 394,37 triliun). Kekayaan Low Tuck Kwong sebagian besar berasal dari sektor batubara melalui BYAN, sehingga pergerakan harga saham perusahaan ini sangat memengaruhi kekayaan pribadinya.
Meski begitu, Low tetap termasuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia berkat keberhasilannya mengelola bisnisnya.
Di posisi kelima, ada nama Sri Prakash Lohia, seorang konglomerat Indonesia berdarah India, dengan kekayaan sebesar US$8,5 miliar atau sekitar Rp 135,18 triliun.
Ia mendirikan PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) pada usia muda 21 tahun bersama sang ayah. Bisnis manufaktur yang dimulai dari benang pintal ini telah berkembang pesat, membuatnya berhasil masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia hingga 2024.