Suara.com - Stretch mark atau striae distensae adalah garis-garis pada kulit yang sering muncul pada area perut, paha, bokong, payudara, atau lengan atas.
Garis-garis ini biasanya berwarna merah muda, ungu, atau merah saat baru muncul, lalu berubah menjadi putih keperakan seiring waktu.
Stretch mark terjadi ketika kulit meregang dengan cepat dan berlebihan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Baca Juga: Clairine Clay Kena Nyinyir gara-gara Stretch Mark, Padahal Wajar Terjadi karena 5 Kondisi Ini
1. Perubahan Berat Badan secara Drastis
Kenaikan atau penurunan berat badan yang cepat dapat menjadi pemicu utama munculnya stretch mark. Ketika berat badan bertambah dengan cepat, kulit dipaksa untuk meregang melebihi kapasitas elastisitasnya.
Hal ini menyebabkan serat kolagen dan elastin di bawah kulit robek, sehingga muncullah garis-garis merah atau ungu. Sebaliknya, penurunan berat badan yang drastis juga dapat menyebabkan kulit kendur dan munculnya stretch mark, karena kulit kesulitan untuk kembali ke bentuk semula.
Perlu diingat bahwa perubahan berat badan yang sehat dan bertahap cenderung lebih sedikit menyebabkan stretch mark dibandingkan dengan perubahan yang drastis. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan ideal dan melakukan perubahan berat badan secara perlahan dan stabil.
2. Kehamilan
Kehamilan adalah salah satu penyebab paling umum munculnya stretch mark, terutama pada perut, paha, dan bokong. Pertumbuhan janin di dalam kandungan menyebabkan perut membesar dengan cepat, sehingga kulit di area tersebut mengalami peregangan yang signifikan. Selain itu, perubahan hormonal selama kehamilan juga dapat mempengaruhi elastisitas kulit dan meningkatkan risiko munculnya stretch mark.
Meskipun stretch mark selama kehamilan adalah hal yang umum terjadi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan kemunculannya, seperti menjaga berat badan ideal selama kehamilan, berolahraga secara teratur, dan menggunakan pelembap khusus untuk ibu hamil.
3. Pubertas
Selama masa pubertas, tubuh mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, termasuk pertumbuhan payudara pada wanita. Pertumbuhan yang cepat ini dapat menyebabkan kulit di area payudara meregang dan menyebabkan munculnya stretch mark. Selain itu, perubahan hormonal selama pubertas juga dapat mempengaruhi elastisitas kulit.
Stretch mark yang muncul selama pubertas biasanya bersifat sementara dan akan memudar seiring waktu. Namun, pada beberapa orang, stretch mark ini dapat bertahan lebih lama.
4. Penggunaan Steroid
Penggunaan obat-obatan steroid dalam jangka waktu lama dapat melemahkan kulit dan meningkatkan risiko munculnya stretch mark. Steroid bekerja dengan menekan sistem kekebalan tubuh dan dapat mempengaruhi produksi kolagen dan elastin, yang merupakan protein penting untuk menjaga elastisitas kulit.
Jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan steroid, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai cara mengurangi risiko munculnya stretch mark, seperti menggunakan pelembap dan menghindari paparan sinar matahari langsung.
5. Faktor Genetik
Faktor genetik juga berperan penting dalam munculnya stretch mark. Jika orang tua atau anggota keluarga lainnya memiliki riwayat stretch mark, kemungkinan Anda juga akan mengalaminya. Selain itu, beberapa orang memiliki jenis kulit yang lebih rentan terhadap stretch mark dibandingkan dengan orang lain.
Meskipun faktor genetik tidak dapat diubah, Anda tetap dapat melakukan upaya untuk mencegah atau meminimalkan munculnya stretch mark dengan menjaga gaya hidup sehat dan merawat kulit dengan baik.
Dikutip dari beragam sumber web kesehatan salah satunya pafibanjarkota.org, meskipun tidak ada cara yang pasti untuk mencegah stretch mark sepenuhnya, beberapa langkah berikut dapat membantu meminimalkan risiko kemunculannya:
1. Menjaga Berat Badan Ideal
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah stretch mark adalah dengan menjaga berat badan tetap ideal. Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis dapat menyebabkan kulit meregang secara tiba-tiba dan memicu munculnya stretch mark.
Dengan menjaga berat badan dalam rentang yang sehat, kulit akan memiliki waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan bentuk tubuh. Selain itu, penting untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal melalui cara yang sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur.
Jika Anda sedang berusaha menurunkan atau menambah berat badan, lakukanlah secara bertahap dan konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan program yang aman dan efektif.
2. Berolahraga Secara Teratur
Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk menjaga berat badan ideal, tetapi juga dapat meningkatkan elastisitas kulit. Latihan kardio dan kekuatan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot, sehingga kulit menjadi lebih kencang dan elastis. Selain itu, olahraga juga dapat mengurangi stres yang dapat memperburuk kondisi kulit.
Pilihlah jenis olahraga yang Anda nikmati dan lakukan secara teratur. Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program olahraga baru, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
3. Mengonsumsi Makanan Bergizi
Asupan nutrisi yang seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, vitamin E, dan protein dapat membantu meningkatkan produksi kolagen dan elastin, yang merupakan protein penting untuk menjaga elastisitas kulit. Vitamin C juga berperan sebagai antioksidan yang melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.
Beberapa makanan yang baik untuk kesehatan kulit antara lain buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan. Selain itu, pastikan Anda minum air putih yang cukup untuk menjaga kulit tetap terhidrasi.
4. Menjaga Kelembapan Kulit
Kulit yang kering lebih rentan mengalami kerusakan dan munculnya stretch mark. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kulit tetap lembap dengan menggunakan pelembap secara teratur.
Pilihlah pelembap yang mengandung bahan-bahan alami seperti shea butter, cocoa butter, atau minyak zaitun. Oleskan pelembap setelah mandi atau setelah beraktivitas fisik untuk mengunci kelembapan kulit.
Selain menggunakan pelembap, Anda juga dapat melakukan perawatan kulit lainnya seperti scrub atau masker untuk mengangkat sel kulit mati dan meningkatkan sirkulasi darah.
5. Menggunakan Produk Perawatan Kulit Khusus
Beberapa produk perawatan kulit khusus mengandung bahan-bahan aktif yang dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi tampilan stretch mark. Produk-produk ini biasanya mengandung retinoid, asam hialuronat, atau ekstrak tumbuhan tertentu.
Sebelum menggunakan produk perawatan kulit apa pun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kulit untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan jenis kulit Anda.
Kesimpulannya
Stretch mark adalah garis-garis pada kulit yang sering muncul akibat peregangan kulit secara cepat dan berlebihan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stretch mark antara lain perubahan berat badan drastis, kehamilan, pubertas, penggunaan steroid, dan faktor genetik.
Meskipun tidak dapat sepenuhnya dihilangkan, terdapat beberapa cara untuk mencegah atau meminimalkan kemunculan stretch mark. Menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi, menjaga kelembapan kulit, dan menggunakan produk perawatan kulit khusus adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan perawatan kulit yang tepat, Anda dapat membantu menjaga kulit tetap elastis dan mengurangi risiko munculnya stretch mark.