Suara.com - Pengusaha Surabaya Ivan Sugianto yang memaksa siswa SMAK Gloria 2 berinisial E (15) untuk bersujud dan menggonggong akhirnya menjadi tersangka serta ditangkap Polrestabes Surabaya.
Penampakan ketika Ivan digiring oleh pihak berwajib dengan tangan terborgol hingga momen saat Ivan sudah memakai baju oranye belakangan menjadi viral di media sosial.
Keterlibatan Ivan dalam kasus ini membuat bisnisnya ikut dikuliti, termasuk dugaan bahwa Ivan merupakan pemilik klub malam Valhalla Spectaclub yang ternyata kerap meresahkan publik.
Namun baru-baru ini beredar juga video pengakuan seorang pria bernama Ivan Kuncoro yang mengklarifikasi bahwa Valhalla Spectaclub bukanlah klub malam yang dimiliki oleh Ivan Sugianto.
Baca Juga: Kejanggalan Penangkapan Ivan Sugianto di Mata Netizen: Wajahnya Kayak Beda
"Salah besar. Sebenarnya yang dimaksud Valhalla itu adalah saya, Ivan Kuncoro," ungkapnya dalam video unggahan akun TikTok @/cak.cuk.law, dikutip pada Jumat (15/11/2024).
"Di dalam Valhalla tidak ada yang namanya Ivan Sugianto, jadi selama ini publik sudah salah persepsi," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Ivan Kuncoro juga sempat mengomentari tingkah arogan Ivan Sugianto yang kini berbuntut panjang. Dalam sudut pandangnya sebagai orang tua, masalah anak semestinya diselesaikan oleh anak itu sendiri dan orang tua tidak perlu terlibat.
Menurut Ivan Kuncoro, tudingan Valhalla Spectaclub dimiliki oleh Ivan Sugianto perlu segera diluruskan karena sangat berdampak terhadap reputasi dan operasional usahanya.
"Valhalla namanya jadi kurang bagus dan akhirnya berdampak juga ke tamu. Makanya saya di sini meluruskan itu supaya semua bisa clear, bahwa Valhalla tidak ada hubungannya dengan Ivan Sugianto sama sekali. Di Valhalla tidak ada yang namanya Ivan Sugianto, hanya saya Ivan Kuncoro," tandas Ivan Kuncoro menegaskan.
Namun pengakuan Ivan Kuncoro ini tetap menuai pro dan kontra, bahkan ada warganet yang mendesaknya untuk memperlihatkan akta pendirian perusahaan demi memastikan Ivan Sugianto tidak benar-benar terlibat.