Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024

Jum'at, 15 November 2024 | 09:59 WIB
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
Pelecehan yang seringkali tidak disadari adalah bagian dari fenomena catcalling. Yaitu pelecehan verbal dengan kata-kata sensual (Freepik.com/freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemarahan Aviani Malik tak terbendung saat dirinya merasa di-catcalling di agenda Debat Pilkada Tangerang Selatan 2024. Kala itu sang jurnalis didapuk menjadi moderator debat.

Dilihat di video TikTok @/kecoamengsedih, Aviani terlihat mendatangi kubu pendukung salah satu pasangan calon lalu menegur mereka.

"Coba untuk menertibkan Anda. Siapa? Anda catcalling ke saya, tolong sama-sama hormati. Saya nggak suka Anda panggil saya 'Baby', oke?" ujar Aviani, seperti dikutip pada Kamis (14/11/2024).

Aviani lalu kembali menegaskan agar pendukung paslon tidak mengganggu ketertiban jalannya debat. "Tolong hormati. Ini adalah segmen terakhir, kita ikuti peraturan dan tata tertib," imbuhnya.

Baca Juga: Pendidikan Aviani Malik: Jurnalis TV Jadi Korban Catcalling saat Debat Pilkada, Respons Elegannya Dipuji

Sejumlah hadirin terlihat bertepuk tangan setelah Aviani mengambil sikap tegas. Namun beberapa warganet tampaknya masih khawatir sebab menduga para hadirin tidak mengetahui makna dari "catcalling" yang dipermasalahkan Aviani.

"Asli itu ga bakalan paham cat calling itu apa serius deh," komentar warganet. "Yang cat calling nanya kesebelahnya, cat calling apaan sih?" kata warganet lain, menduga pelaku catcalling tidak memahami letak kesalahannya.

Lantas apa sebenarnya catcalling yang dipermasalahkan oleh Aviani Malik?

Ilustrasi catcalling (Pixabay/Mohamed_hassan)
Ilustrasi catcalling (Pixabay/Mohamed_hassan)

Merujuk pada Talking Mental Health, catcalling adalah salah satu bentuk pelecehan yang seringkali berupa komentar seksual yang tidak diinginkan, gerakan provokatif, atau klakson mobil.

Sayangnya meski termasuk dugaan pelecehan seksual, tindakan ini masih sering diabaikan, disepelekan, bahkan dinormalisasi kendati menimbulkan rasa tidak nyaman bagi korban yang sebagian besar adalah perempuan.

Baca Juga: Profil Aviani Malik, Moderator yang Jadi Korban Catcalling di Debat Pilkada 2024

Mengutip Halodoc, ada dua jenis catcalling yakni verbal dan non-verbal. Catcalling verbal misalnya dengan bersiul atau mengomentari korban dengan istilah yang tidak diinginkan, sementara catcalling non-verbal misalnya pelaku menggunakan gestur fisik untuk menilai korban.

Terdapat sejumlah dampak dari catcalling terhadap kesehatan mental korban, seperti merasa tidak aman dan nyaman, pergerakan di ruang publik terasa terbatas, hingga merasa malu serta tidak percaya diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI