"Gak usah dipisahin. Gak usah pakai preman. gak usah pakai polisi. Lo one by one (satu lawan satu) sama gua, kalau lo mau jagoan. Gua bukan sok jago," imbuhnya.
Sementara itu, kasus Ivan Sugianto bermula dari pertandingan basket antara murid SMA Cita Hati Surabaya dan SMA Gloria 2 Surabaya. Anak Ivan Sugianto merasa sakit hati saat muris SMA Gloria 2 Surabaya, ET, meledek rambutnya mirip poodle.
Ivan Sugianto yang menerima aduan dari sang anak langsung melabrak ET dengan membawa preman. Ia meminta ET sujud dan menggonggong dengan disaksikan banyak orang, termasuk orang tuanya. Aksi Ivan Sugianto kemudian viral dan menuai kecaman publik.