Suara.com - Aksi Ivan Sugianto memaksa seorang murid SMA Gloria 2 Surabaya untutk sujud dan menggonggong menuai kecaman publik. Salah satu yang tegas menentang aksi Ivan Sugianto adalah Lex Wu.
Lex Wu terpantau aktif memberikan tanggapan terkait Ivan Sugianto melalui akun media sosial pribadinya. Kekinian, ia tak gentar untuk mempolisikan Ivan Sugianto meski sang pengusaha sudah nangis minta maaf atas aksi arogannya.
"Seperti isi telepon kemarin! Saya bodo amat komandan! Saya lebih tertarik melihat siapa dekingan dia! Rekanan seperti apa dengan Polda," tulis Lex Wu mengiringi video Ivan Sugianto di akun X pribadinya, LexWu_13.
Keberanian Lex Wu dalam menentang Ivan Sugianto pun menuai banyak atensi publik. Banyak yang akhirnya penasaran dengan sosok Lex Wu, termasuk soal pekerjaannya. Lalu, apa pekerjaan Lex Wu?
Baca Juga: Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
Profil dan Pekerjaan Lex Wu
Merangkum dari berbagai sumber, Lex Wu dikenal sebagai seorang pengusaha di bidang media. Sosok yang akrab disapa Ken itu merupakan founder media PastiIndonesia.org dan pemimpin redaksi Mata Angin News.
Lex Wu juga dikenal aktif sebagai ketua dewan direksi yayasan UMKM Ekspor dan Go Bersaudara. Selama ini ia juga tak ragu untuk menyuarakan berbagai hal melalui media sosial, termasuk kritik bagi pemerintah.
Nama Lex Wu semakin menuai atensi setelah terjun langsung dalam kasus Ivan Sugianto. Dulunya ia memang dikenal kerap membantu pihak-pihak yang tersandung kasus hukum. Tak heran ia ikut bertindak saat Ivan Sugianto viral.
Dalam keterangannya, Lex Wu menilai Ivan Sugianto sudah berlebihan dalam bertindak. Terlebih pria yang dikabarkan berprofesi sebagai pengusaha itu membawa preman ketika melabrak anak SMA yang diduga meledek putranya.
Baca Juga: Ivan Sugianto Pengusaha Apa? Bisnisnya Dikuliti Usai Viral Paksa Siswa SMA Menggonggong
"Ini lah ketengilan, masalah anak-anak bawa preman ke sekolah, intimidasi anak kecil suruh sujud. Orang tuanya juga diintimidasi, sekolah juga diintimidasi. Lo maunya apa? Lo kalau jagoan lo men to men (duel) sama gua," tutur Lex Wu.
"Gak usah dipisahin. Gak usah pakai preman. gak usah pakai polisi. Lo one by one (satu lawan satu) sama gua, kalau lo mau jagoan. Gua bukan sok jago," imbuhnya.
Sementara itu, kasus Ivan Sugianto bermula dari pertandingan basket antara murid SMA Cita Hati Surabaya dan SMA Gloria 2 Surabaya. Anak Ivan Sugianto merasa sakit hati saat muris SMA Gloria 2 Surabaya, ET, meledek rambutnya mirip poodle.
Ivan Sugianto yang menerima aduan dari sang anak langsung melabrak ET dengan membawa preman. Ia meminta ET sujud dan menggonggong dengan disaksikan banyak orang, termasuk orang tuanya. Aksi Ivan Sugianto kemudian viral dan menuai kecaman publik.