Suara.com - Media sosial tengah diramaikan dengan kabar Universitas Indonesia yang menangguhkan gelar doktor Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Pernyataan penangguhan disampaikan oleh Ketua Majelis Amanat (MWA) UI Yahya Cholil Staquf, pada Rabu (13/11/2024).
Tak hanya sampai di situ, UI juga menunda penerimaan mahasiswa baru program doktor (S3) di Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) untuk sementara waktu.
Apa yang terjadi sebenarnya? Berikut adalah beberapa fakta terkait ditangguhkannya gelar doktor Bahlil Lahadalia oleh Universitas Indonesia.
1. UI evaluasi penyelenggaraan Program Doktor SKSG
Baca Juga: Rekam Jejak Pendidikan Bahlil Lahadalia, Heboh Gelar Doktornya Ditangguhkan UI
Universitas Indonesia mengakui bahwa kisruh yang terjadi ini karena kekurangan internal sehingga segera akan mengevaluasi dan mengambil langkah perbaikan dalam segi akademik maupun etika.
Evaluasi tersebut sebagai bagian dari komitmen menjaga integritas dan kualitas akademik di kampus kuning. Adapun beberapa aspek yang dievaluasi seperti syarat penerimaan mahasiswa, proses pembelajaran, pelaksanaan ujian, hingga syarat kelulusan.
2. Sidang etik akan digelar
Setelah evaluasi selesai, Universitas Indonesia juga akan segera menggelar sidang etik dalam menindaklanjuti adanya potensi pelanggaran dalam proses pembelajaran mahasiswa Program Doktor (S3) di SKSG.
Seiring berjalanannya proses tersebut, maka status doktor Bahlil Lahadalia juga akan ditangguhkan berdasarkan Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022.
Baca Juga: Gelar Doktor Dibekukan UI, Bahlil Lahadalia Batal Wisuda S3?
3. Bahlil membantah gelarnya ditangguhkan
Kontroversi terkait gelar doktornya yang saat ini banyak disorot publik membuat Bahlil Lahadalia akhirnya buka suara.
Ia membantah jika gelar doktornya ditangguhkan karena pihaknya masih menunggu prosesi yudisium yang akan digelar Desember mendatang, sembari melakukan perbaikan disertasi.
"Di situ yang saya pahami bukan ditangguhkan, tapi memang wisuda saya itu harusnya di Desember. Saya kan menyatakan lulus itu kan setelah yudisium, dan yudisium saya kan Desember," papar Bahlil.
4. UI minta maaf kepada masyarakat
Setelah masalah ini menjadi konsumsi publik, Universitas Indonesia secara resmi meminta maaf kepada masyarakat karena telah menyebabkan kegaduhan.
"Universitas Indonesia meminta maaf kepada masyarakat atas permasalahan terkait BL, mahasiswa Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG),” tulis UI dalam rilisnya.
Universitas Indonesia mengakui jika kesalahan tersebut memang berasal dari kalangan internal, sehingga akan segera memperbaiki agar tidak terulang kembali.
5. Bahlil akan perbaiki disertasi
Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa dirinya akan melakukan Yudisium pada Desember mendatang. Sembari menanti yudisium, ia akan melakukan perbaikan pada disertasinya.
"Kalau kemarin disertasi saya itu, setelah disertasi ada perbaikan disertasi. Jadi setelah perbaikan disertasi baru dinyatakan selesai. Lebih rincinya nanti tanya di UI saja ya," ucap Bahlil saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Seperti diketahui, Bahlil mengangkat isu hilirisasi komoditas nikel yang berfokus pada dampak hilirisasi yang membutuhkan penyesuaian kebijakan.
Kontributor : Damayanti Kahyangan