Suara.com - Jordi Onsu kerap dianggap sudah masuk Islam (mualaf) lantaran sikap dan pernyataannya. Kabar Jordi mualaf kembali ramai disinggung setelah adik Ruben Onsu tersebut mengaku tak makan daging babi.
Dalam pernyatannya, Jordi Onsu menyebut dirinya sejak kecil terbiasa untuk tak makan daging babi karena ajaran sang ibu di rumah. Diakuinya, mendiang ibunya enggan jika peralatan rumah tangganya terpapar daging babi meski agamanya tak melarang makanan serupa.
Selain itu, Jordi Onsu juga sempat mengaku menemukan ketenangan dalam Islam saat mengikuti tafakur. Ia juga tak membiarkan rumahnya dimasuki hewan peliharaan karena takut najis sehingga tak bisa digunakan untuk beribadah. Karena sikapnya itu, pesohor berusia 31 tahun itu sering dikira mualaf dan ia pun tak mempermasalahkannya.
"Berarti gak masalah orang di google bilang Jordi mualaf?," tanya seorang di balik kamera seperti dilihat dari YouTube Jordi Onsu
Baca Juga: Apa Itu Tafakur? Jordi Onsu Dapat Ketenangan Batin Ikut Kajian Islam
"Gakpapa, biarin aja tetap dengan keyakinan dan apa yang gue percaya. Apa yang gue jalani sekarang karena balik lagi apa yang gue jalani sekarang," balas Jordi Onsu.
Sebab, bagi Jordi Onsu urusan agama merupakan privasi yang tak etis untuk diumbar. "Keyakinan gue bukan untuk sosial media, bukan untuk gue banderol agamanya apa dan bukan untuk mencari perhatian publik gua ini sebagai seorang apa," sambungnya.
Bersamaan dengan itu, menarik disimak pendidikan dan agama Jordi Onsu yang dinilai memiliki sikap toleransi tinggi.
Jordi Onsu memeluk agama Kristen, mengikuti keyakinan kedua orang tuanya yakni mendiang Johanes Abraham Onsu dan Helmiah Chalifah. Keyakinan Jordi pun sama dengan sang kakak, Ruben Onsu.
Untuk pendidikan, Jordi Onsu memiliki riwayat yang mentereng. Artis dan juga pengusaha itu meraih gelar sarjana dari Universitas Bung Karno.
Baca Juga: 4 Sumber Kekayaan Jordi Onsu, Ngaku Tenang Dengar Kajian Islam dan Meyakini Al-Quran
Pada 2021, Jordi Onsu sempat mengikuti kelas Executive Education di Harvard Business School. Ia menjadi mahasiswa termuda dan satu-satunga orang Indonesia dalam program kuliah yang diikuti para pebisnis lintas sektor.
Sedari kecil, Jordi Onsu diajarkan untuk toleransi beragama. Bahkan sang ibu yang memiliki darah Arab semasa hidup berpesan untuk sering mawakafkan Al Quran dan alat salat. Jordi mengutip ayat Al Quran ketika disinggung mengenai batas toleransi.
"Lakum dinukum waliyadin yang artinya untukmu agamamu, untukku agamaku. Itu adalah batas toleransi yang pertama, mengingatkan boleh tapi tidak menghakimi. Toleransi yang indah mengingatkan dan menjaga norma-norma," paparnya.