Suara.com - Perseteruan antara Denny Sumargo dan Farhat Abbas berbuntut panjang yang kini merambah ke persinggungan suku di Indonesia. Denny Sumargo yang datang ke rumah Farhat Abbas untuk klarifikasi mengeluarkan kalimat yang menyinggung suku tertentu.
“Saya Makassar, kau Bugis? Angkat pedangmu. Kau ada burung kan? Cabut pedangmu,” ujar Denny Sumargo.
Alhasil, ucapan tersebut membuat Aliansi Bugis-Makassar melaporkan Denny Sumargo ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (9/11/2024).
Namun, Denny Sumargo mengaku salah atas ucapannya dan langsung meminta maaf secara terbuka melalui media sosialnya. Selain itu, ia juga mendatangi ke Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan untuk meminta maaf dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya.
Baca Juga: Denny Sumargo Tak Benci Farhat Abbas Meski Dipolisikan, Alasannya Berkelas
Setelah ucapannya viral, warganet menyoroti silsilah keluarga Denny Sumargo dan mencari tahu sebenarnya ia keturunan mana?
Profil Denny Sumargo
Denny Sumargo adalah seorang Youtuber asal Ujung Pandang (sekarang Makassar), Sulawesi Selatan yang lahir pada 11 Oktober 1981.
Menurut informasi yang dihimpun, Denny Sumargo memiliki keturunan Tionghoa Minangkabau dari sang ibu. Ibunya bernama Meiske Sumargo yang kabarnya merupakan putra dari seorang crazy rich di Sulawesi Selatan.
Bahkan, beredar informasi jika kakek Denny Sumargo pernah memiliki koleksi mobil mewah, meski tidak diketahui secara pasti kebenarannya.
Baca Juga: Silsilah 'Darah Bugis' Farhat Abbas, Ikut Disorot Usai Kisruh dengan Denny Sumargo
Sementara itu, ayahnya bernama Nazaruddin Chaniago yang berasal dari Suku Koto di Padang, Sumatera Barat. Ayahnya yang berprofesi sebagai tentara dikenal dengan julukan Haji Nazar Chang bin Bandaro yang meninggal di usia 72 tahun.
Namun karena ada konflik keluarga, Denny akhirnya berpisah dengan sang ayah sejak kecil. Keduanya tak sempat menjalin kedekatan hingga ajal memisahkan. Hal tersebut juga yang membuat Denny Sumargo sering berpindah tempat tinggal sejak kecil, mulai dari Makassar, Surabaya, Jakarta, hingga Bandung.
Barulah sekira tahun 2000 selepas SMA, ia hijrah ke Jakarta berbekal beasiswa dari klub basket Aspac. Dari kepiawaiannya dalam bermain basket, ia kemudian bergabung dengan klub Satria Muda sebagai shooting guard atau small forward.
Namun, pada tahun 2008 ia mengalami cedera yang memupus harapannya sebagai seorang pebasket. Cedera itu ia alami dalam laga kedua final Indonesian Basketball League yang membuat engkel kaki kanannya bengkak.
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk pensi dari basket dan masuk ke dunia hiburan pada tahun 2011 dan debut film berjudul Hattrick bersama Arumi Bachsin, Lukman Sardi, dan Dion Wiyoko.
Kontributor : Damayanti Kahyangan