Suara.com - Komika Arafah Rianti belakangan menjadi sorotan usai megaku dilabrak warga di komplek rumahnya. Arafah mengaku dilabrak karena memiliki tiga mobil.
Dari kepemilikan mobil tersebut, Arafah diduga parkir di jalan sehingga ditemui oleh warga.
"Sebenarnya emang bukan karena kegeeran. Tapi emang karena punya tiga mobil, aku enggak ngelebih-lebihin," ujar Arafah.
“Yang punya garasi dua itu cuman aku satu-satunya. Jadi yang ke sini ke sini tuh garasinya cuman satu doang. Jadi kayak (parkir) di depan, di jalanan. Jadi kan aku kira kayak jalanan itu ya boleh parkir karena kan cuman delapan rumah, bukan yang kayak rumah lalu lalang mobil depan lalu lintas, bukan. Kayak perumahan kluster buntu (jalannya),” imbuhnya.
Baca Juga: Halda Rianta Kuliah di Mana? Adik Arafah Ikut Dicibir OKB Mobil Elite Garasi Sulit
Soal Arafah, penulis novel Dwitasari menyebut terkait pentingnya adab bertetangga ketimbang merasa ada tetangga iri.
"Pentingnya belajar adab dalam bertetangga. Tetangga dia gak mungkin ada iri dan sirik-sirikan, secara town house yang Arafah huni setara 4M. Pasti ekonomi mereka setara bahkan mungkin di atasnya Arafah," tulis Dwitasari di akun X milinya @dwitasaridwita.
"Yang bikin gedeg bukan soal punya 3 mobilnya, punya mobil berderet sampe 10 gapapa, asal tau mau diparkirin di mana, bukan malah nyusahin banyak orang," imbuhnya.
Pernyataan Dwita sontak mengundang berbagai respons, tak sedikit warganet membela pernyataan sang novelis.
"Aslinya orang kampung tapi naik kelas dia," komentar warganet.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Arafah Rianti, Ini Adab Bertetangga dalam Islam yang Wajib Diketahui
"OKB dia. Jadi yang ditonjolkan 3 mobilnya saat diingetin warga. Hidup yang ansos dan ga bertetangga dengan baik gini, harusnya tinggal di rumah hutan," tulis warganet di kolom komentar.
"Kaya @Dodit_Mulyanto noh udah paling bener bikin rumah di tengah bukit kalau nggak mau bertetangga," timpal lainnya.