Suara.com - Arafah Rianti baru-baru ini jadi sorotan, setelah mendapat hadiah tas mewah mahal dari seorang pria yang disebut bukan kekasihnya. Lalu, siapa pacar Arafah Rianti?
Diketahui, Steven Wongso adalah pria yang dekat dengan Arafah saat ini. Meski begitu, ia memastikan tidak menjalin hubungan pacaran dengan Steven.
Namun kedekatan keduanya tampak lebih dari sekadar teman. Terbukti meski tak berstatus pacaran, Steven memilihkan tas hitam dari merek Chanel. Tas seri Hobo Bag Large itu dibanderol dengan harga berkisar Rp95 jutaan.
Saat mengetahui ia mendapat tas mewah itu, Arafah nampak terkejut bahkan sampai menangis. Ia begitu terharu karena menurutnya tas tersebut sangatlah mahal.
Baca Juga: Dituding OKB Gegara Kasus 3 Mobil, Berapa Honor Manggung Komika Arafah?
"Kamu tahu itu tas harganya berapa? Kamu kenapa nggak beli tas buat diri kamu sendiri?" kata Arafah.
Diakui Arafah, tas warna hitam itu memang sudah ia incar sejak lama, tepatnya kala berkunjung ke Singapura beberapa waktu lalu.
Karena baginya sangat mahal, Arafah langsung mengurungkan niat untuk membeli tas tersebut.
"Kalau kebucinan sama orang. Maksudnya aku tahu kamu suka sama aku, kamu idolain aku ya. Baru kali ini aku dapat barang paling mahal dari fans," lanjutnya.
Profil Arafah Rianti Komika Lucu Asli Depok
Baca Juga: Steven Wongso Mualaf Demi Arafah Rianti? Ini Faktanya
Arafah Rianti, yang akrab disapa Arafah, lahir di Jakarta pada 2 September 2001. Perjalanan karirnya di dunia komedi dimulai saat ia masih duduk di bangku SMA. Dengan kepribadian yang cerdas dan kritis, Arafah berhasil menemukan celah unik dalam dunia stand up comedy yang saat itu masih didominasi comedian pria.
Gayanya yang khas dalam membawakan materi komedi dengan sudut pandang remaja perempuan berhasil mencuri perhatian publik. Arafah sering mengangkat isu-isu sosial dan pengalaman pribadinya sebagai anak muda dalam balutan humor yang cerdas.
Penampilannya di berbagai acara televisi, termasuk Stand Up Comedy Indonesia (SUCI), semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu komedian muda berbakat.
Selain komedi, Arafah juga merambah dunia akting dan hosting. Ia telah membintangi beberapa film dan menjadi pembawa acara di berbagai program televisi. Prestasi akademiknya juga tak kalah membanggakan, dengan keberhasilannya menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Profil Steven Wongso Konten Kreator Menginspirasi
Steven Wongso telah menjadi nama yang akrab di telinga pengguna media sosial Indonesia. Lahir pada 20 Oktober 1999 di Surabaya, pria berusia 24 tahun ini menghadirkan perspektif segar dalam industri konten digital Indonesia melalui konten-konten yang mengangkat kehidupan kesehariannya sebagai warga keturunan Tionghoa.
Perjalanan Steven di dunia kreator konten dimulai pada tahun 2022, sebuah langkah yang awalnya tak ia duga akan membawanya pada kesuksesan seperti sekarang. Sebelum terjun ke dunia konten digital, Steven telah aktif di komunitas Stand Up Indo Surabaya sejak 2018, yang membantu mengasah kemampuan humornya.
Dikenal dengan sapaan "Koko Pelit", Steven berhasil membangun personal brand yang unik dengan menampilkan sisi kehidupan Tionghoa-Surabaya dari sudut pandang yang berbeda. Ia mendobrak stereotip umum tentang warga keturunan Tionghoa yang selalu dikaitkan dengan kemewahan, dengan justru menampilkan kesederhanaan dalam kesehariannya.
Konten-konten kreatif Steven mencakup berbagai tema, mulai dari parodi bocah prank tim SAR, interaksi dengan ibunya, pengalaman menjadi kurir paket, hingga kisah berjualan tahu tek. Ia juga sering berkolaborasi dengan kreator lain seperti Nopek Novian, Evelyn Hutani, Jerome Polin, dan tak jarang melibatkan ibunya sendiri dalam kontennya. Salah satu kolaborasi yang menarik perhatian adalah dengan Habib Jafar, yang dikenal sebagai "habib industri".
Kesuksesan Steven terlihat dari pertumbuhan pengikutnya yang mencapai 6,1 juta di platform TikTok. Ia juga aktif di Instagram, di mana ia terus menghadirkan konten-konten segar dan menghibur. Steven tak ragu untuk mengikuti tren terkini, seperti keterlibatannya dalam konten war takjil antara muslim dan non-muslim, namun tetap menjaga kontennya tetap positif dan menghibur.
Sebagai seorang Kristiani keturunan Tionghoa, Steven berhasil menghadirkan konten yang menjembatani perbedaan budaya dan agama melalui humor yang sehat. Ia membuktikan bahwa konten kreator bisa menghadirkan hiburan yang positif sambil tetap menghormati keberagaman Indonesia.