Suara.com - Di usia yang menginjak 53 tahun, Diah Permatasari masih terus memukau dengan penampilannya. Bagaimana tidak? Menginjak kepala lima tubuhnya tetap langsing dengan kulit sawo matang yang glowing.
Namun siapa sangka, aktris lawas ini pernah mengalami yang namanya minder dengan kulit sawo matangnya. Hal itu ia rasakan di masa awal berkarier di dunia hiburan.
Ia mengungkap di awal 90an, para artis berlomba-lomba tampil cantik dengan kulit putih. Sehingga pada waktu itu sudah menjamur tren suntik putih.
Diah Permatasari pun menjadi salah satu yang enggan mengikuti tren itu, karena khawarir dengan dampak yang ditimbulkan.
Baca Juga: 5 Sabun Mandi Cair Lokal untuk Kulit Lembap, Cerah, dan Wangi Seharian
"Saya mikir risikonya, enggak mungkin itu enggak ada resikonya. Bahan kimia dimasukin ke dalam tubuh, mungkin enggak sekarang, tapi nanti nanti dampaknya," beber Diah Permatasari dikutip dari kanal YouTube Melaney Ricardo, Selasa (12/11).
Kendati demikian, diakui ibu dua anak ini bahwa dia sempat minder dan melakukan upaya lain agar kulitnya terlihat putih. Mulai dari lulur berbagai merek hingga menggosok batu ke kulit ia coba semua.
Bukannya tambah putih, kulitnya malah iritasi. "Sampai aku beli lulur bermacam-macam mereknya, enggak cuma pemutih, itu dulu ada namanya batu yang bisa menggosok-gosok badan, saya pikir udah digosok-gosok itu jadi putih, yang ada lecet semua seluruh badannya, akhirnya ke dokter," bebernya.
Seiring waktu, wanita yang dikenal lewat Si Manis Jembatan Ancol ini mulai menerima warna kulitnya. Toh dengan warna kulit tersebut tetap memberikannya tempat di dunia keartisan.
"Jadi aku pikir-pikir aku kenapa mesti malu dengan kulit aku yang enggak putih," tandasnya.
Baca Juga: Mengenal Teknologi Sofwave: Mengencangkan Kulit dan Mengatasi Bekas Jerawat dengan Ultrasound