Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater Lewat Moonboy & His Starguide The Musical

Jum'at, 08 November 2024 | 11:46 WIB
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater Lewat Moonboy & His Starguide The Musical
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Moonboy & His Starguide The Musical
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah satu yang menarik dalam pementasan ini adalah keikutsertaan beberapa mahasiswa yang dipilih untuk terjun langsung dan ikut menjadi pendukung. Para mahasiswa terpilih ini sebelumnya telah mengikuti rangkaian acara Art School Roadshow kerjasama Galeri Indonesia Kaya dan JDF pada 2 - 22 Oktober 2024 di Auditorium Galeri Indonesia Kaya. Acara ini mengajak para mahasiswa dan juga publik untuk hadir, bertemu, berdiskusi, hingga mendapatkan pembelajaran dan pengalaman mengenai seni pertunjukan. Mahasiswa dan masyarakat yang hadir juga terjun langsung dan belajar untuk merencanakan, membuat, dan menangani seluruh aspek dari seni pertunjukan melalui beragam kelas seperti Set Design, Costume and Makeup in Performing Arts, Branding and Marketing, serta Stage Management.

“Galeri Indonesia Kaya mendukung terselenggaranya Jakarta Doodle Fest 2024 yang membuka ruang bagi para pelaku seni untuk memperkenalkan karya mereka kepada audiens yang lebih luas, sekaligus memperkaya dunia kreatif Indonesia. Kegiatan ini diharapkan menginspirasi generasi muda untuk terlibat lebih dalam industri kreatif dan membuka peluang kolaborasi lintas budaya. Melalui Art School Roadshow" yang berlangsung pada 2 - 22 Oktober 2024, Kami berharap wawasan dan pertunjukan yang kami berikan dapat bermanfaat dan meningkatkan kecintaan masyarakat dengan dunia seni kreatif di Tanah Air,” ujar Program Director Galeri Indonesia Kaya, Renitasari Adrian.

Materi Set Design dibawakan oleh Adri Pradipta, seorang lulusan Bachelor of Arts in Spatial Design dari Lasalle College of The Arts Singapore yang mulai terlibat dalam berbagai produksi teater atau musikal sejak 2020. Kelas ini dibuat sebagai pengenalan tentang proses kreatif di balik set design pada live performance teater, musikal, atau opera sehingga penonton dapat mengikuti alur cerita sesuai dengan atmosfer dari cerita yang diangkat, membantu narasi cerita, memfasilitasi pergerakan cerita, memberikan simbol ataupun makna, berkomunikasi dengan penonton melalui visual, dan lainnya.

Dalam sebuah pertunjukan teater, kostum dan tata rias merupakan elemen yang sangat penting karena membantu para pemeran bertransformasi menjadi karakter sesuai tema pertunjukan. Menunjukkan juga emosi dan ekspresi, serta mengatur nuansa dari pertunjukan itu sendiri. Materi Costume and Makeup in Performing Arts ini disampaikan oleh Ursula S. Gayatri, lulus dari Lasalle College of the Arts Singapore dan telah bekerja di beberapa produksi teater di Indonesia.

Adanya branding dan promosi yang tepat serta efektif akan membuat sebuah pertunjukan memiliki engagement pada audiens, membangun brand identity mengenai pertunjukan kepada khalayak, menargetkan kepada audiens yang spesifik, dan mengundang banyak penonton agar bisa tercapai juga penjualan tiket yang mendatangkan keuntungan untuk pertunjukan tersebut. Kelas Branding & Marketing ini dihadirkan oleh Nuya Susantono, produser, sutradara teater musikal sekaligus founder Jakarta Movin yang selalu sold out dalam menjual tiket pertunjukannya.

Kelas Stage Management untuk pertunjukan teater merupakan salah satu kelas yang paling krusial untuk dipelajari, karena dibutuhkan kemampuan - kemampuan spesifik seperti organizational skills, collaborations, problem solving, technical understanding, dan profesionalitas. Materi ini dijelaskan oleh Caron Shaine yang aktif menjadi Stage Manager dan Production Manager untuk beberapa teater musikal sejak tahun 2016.

Rangkaian kegiatan ini menggandeng beberapa mitra kampus resmi, seperti Institut Kesenian Jakarta (IKJ), UIC College, Institut Media Digital EMTEK (ATVI IMDE), dan London School of Public Relations (LSPR). “Kami mengajak mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi di Jabodetabek untuk menghadiri kelas-kelas mengenai aspek di balik layar pertunjukan musikal. Layaknya sebuah IP, kesuksesan sebuah pertunjukan musikal dipengaruhi oleh berbagai aspek di belakang layar seperti desain visual, branding, dan marketing yang tepat. Meskipun jarang diperlihatkan, namun aspek tersebut beririsan dengan seni visual dan menjadi kunci untuk keberlangsungan sebuah pertunjukan. Kami berharap melalui program ini, industri IP Indonesia akan semakin dikenal dan kategori produk IP bisa terus berkembang,” tutup Christine Laifa.

Setelah selesainya ajang utama JDF, keseruan akan berlanjut pada Jakarta Doodle Fest Extended pada acara His/Her Day Desember mendatang.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Jakarta Doodle Fest dan ATST, silakan kunjungi laman sosial Instagram @jakartadoodlefest. Ayo dukung komunitas seni visual dan karya mereka dengan memeriahkan rangkaian acara Jakarta Doodle Fest 2024!

Baca Juga: Pecinta Kuliner Merapat, Festival Bakso Ini Cocok Untuk Kumpul Bareng Komunitas Hingga Keluarga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI