Suara.com - Tahukah Anda bahwa ada dua perayaan Hari Ayah yang berbeda? Ya, Indonesia memiliki Hari Ayah Nasional yang dirayakan setiap 12 November, sementara dunia internasional merayakan Father's Day pada hari Minggu ketiga bulan Juni. Lalu siapa pencetus Hari Ayah Nasional dan Hari Ayah Sedunia?
Hari Ayah Nasional di Indonesia memiliki perjalanan yang relatif baru, dimulai pada tahun 2016. Gagasan ini muncul dari Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), sebuah paguyuban lintas agama dan budaya yang dibentuk pada tahun 2006. Penetapan tanggal ini didasari kesadaran bahwa selama ini Indonesia hanya merayakan Hari Ibu pada 22 Desember.
Deklarasi resmi Hari Ayah Nasional dilakukan secara bersamaan di Surakarta, Jawa Tengah dan Flores, Nusa Tenggara Timur. Momentum ini menjadi titik awal pengakuan resmi terhadap peran vital seorang ayah dalam keluarga Indonesia.
Peringatan Hari Ayah Nasional membawa makna yang dalam bagi masyarakat Indonesia. Perayaan ini hadir untuk menghapus anggapan bahwa peran ayah kurang penting dibanding ibu. Lebih dari itu, momentum ini menjadi pengingat bahwa sosok ayah memiliki kontribusi yang sama besarnya dalam membangun dan membina keluarga.
Siapa Pencetus Hari Ayah Sedunia?
Berbeda dengan Hari Ayah Nasional, Hari Ayah Sedunia lahir dari sebuah kisah personal yang menyentuh. Sonora Smart Dodd, setelah mendengar pidato tentang Hari Ibu, tergerak untuk menciptakan hari khusus bagi ayahnya, William Jackson Smart.
Awalnya, Dodd mengusulkan tanggal 5 Juni, bertepatan dengan ulang tahun ayahnya. Namun setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya ditetapkan tanggal 19 Juni 1910 sebagai perayaan pertama Hari Ayah Sedunia. Perayaan ini ditandai dengan tradisi memberikan bunga mawar merah, simbol penghargaan dan kasih sayang kepada para ayah.
Pengakuan resmi datang pada tahun 1972 ketika Presiden Richard Nixon meresmikannya sebagai hari libur nasional di Amerika Serikat. Sejak saat itu, perayaan ini menyebar ke berbagai negara di dunia.
Merayakan Hari Ayah dengan Penuh Makna
Baca Juga: Sosok Johan de Beule, Ayah Irish Bella Punya Pekerjaan Mentereng
Ada banyak cara bermakna untuk merayakan Hari Ayah. Hadiah fisik seperti album foto kenangan atau karya handmade bisa menjadi pilihan. Namun lebih dari itu, menghabiskan waktu berkualitas bersama ayah justru bisa menjadi hadiah paling berharga.
Mengajak ayah makan bersama keluarga, melakukan olahraga favorit, atau sekadar berbincang santai bisa menciptakan momen yang tak terlupakan. Bahkan kegiatan sederhana seperti mendengarkan cerita masa lalunya bisa menjadi pengalaman yang memperdalam hubungan ayah dan anak.
Menghargai Ayah dalam Keseharian
Meski ada dua perayaan berbeda, esensi Hari Ayah tetap sama: mengapresiasi peran dan pengorbanan ayah dalam keluarga. Namun menghargai ayah sebaiknya tidak hanya dilakukan pada momen tertentu.
Dalam keseharian, kita bisa menunjukkan apresiasi dengan cara sederhana. Meluangkan waktu untuk mengobrol, menanyakan kabar dan kesehatan, atau melibatkan ayah dalam pengambilan keputusan keluarga adalah bentuk penghargaan yang tak ternilai.
Baik Hari Ayah Nasional maupun Internasional hadir sebagai pengingat akan besarnya peran ayah dalam kehidupan. Di tahun 2024 ini, seiring dengan peringatan 8 tahun Hari Ayah Nasional di Indonesia, mari jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk menghargai dan mengapresiasi sosok ayah di sekitar kita.
Perayaan formal mungkin hanya setahun sekali, tetapi kasih sayang dan penghargaan kepada ayah hendaknya mengalir setiap hari. Karena sejatinya, peran seorang ayah tak tergantikan dalam membangun keluarga yang harmonis dan masyarakat yang lebih baik.