Postingan terbaru Maia Estianty di akun Instagram pribadinya berhasil mencuri perhatian netizen. Maia tampak membagikan momen romantis kedua orangtuanya. Lewat video tersebut, ayah Maia, Harjono Sigit, menunjukkan sikap romantis terhadap sang istri, Kusthini.
Pernikahan keduanya yang telah berusia puluhan tahun tidak melunturkan rasa kasih sayang dan romantisme mereka. Melalui caption, Maia menuliskan bahwa sang ayah akan kembali ke Surabaya untuk menangani sebuah urusan, sementara sang ibu harus dirawat jalan di rumah sakit karena stroke.
Harjono Sigit tampak mencium sang istri yang saat itu tengah duduk di atas kursi roda. Ia juga memperhatikan sang istri sampai sang istri duduk nyaman di kursi mobil. Sayangnya, sikap manisnya ini justru dinyinyiri netizen di kolom komentar.
“Kok nenek enggak nyium tangannya kakek malah disodorin,” ujar salah satu netizen.
Maia Estianty pun tidak terima sikap manis kedua orangtuanya ini dinyinyiri netizen. Ia pun membalas komentar tersebut dan menuliskan bahwa ibunya separuh lumpuh sehingga tidak bisa menggerakan badannya.
Karena hal ini, netizen pun dibuat penasaran tentang sosok Harjono Sigit lebih lanjut. Rupanya ayah Maia Estianty ini mempunyai latar belakang yang mentereng.
Profil Harjono Sigit
Harjono Sigit lahir pada tanggal 21 September 1939 di Madiun dan memiliki nama lengkap Ir. Harjono Sigit Bachroen Salam. Ia termasuk orang yang pertama kali mengembangkan pendidikan arsitektur di Surabaya.
Ia merupakan cucu dari Haji Oemar Said Tjokroaminoto, pendiri organisasi Sarekat Islam. Ayah Maia Estianty ini lulus SMA pada tahun 1958 dan hijrah ke Bandung demi melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Arsitektur dan lulus pada tahun 1964.
Riwayat Pendidikan Harjono Sigit
Harjono Sigit menempuh pendidikan tingkat sekolah dasar di Sekolah Rakyat, Madiun, dan lulus tahun 1952. Ia melanjutkan pendidikan di SMP 2, Madiun, dan lulus tahun 1955. Usai lulus SMP, Harjono Sigit bersekolah di SMA B, Madiun, hingga lulus di tahun 1958.
Ayah Maia Estianty ini menempuh pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung jurusan Arsitektur dan berhasil lulus pada tahun 1964. Ia juga menempuh kursus singkat di STAGE, Perancis dan lulus tahun 1970.
Karier dan Karya Harjono Sigit di Bidang Arsitektur
Harjono Sigit merupakan seorang arsitektur yang karyanya patut diperhitungkan. Beberapa karya Harjono Sigit yang melegenda hingga sekarang antara lain Pasar Atum Surabaya, Guest House Perhutani Cepu, Gedung Pusat IKIP Surabaya, Balai Kota Samarinda, Gedung Direksi Perhutani Jatim, hingga Gedung PPS Semen Gresik.
Ayah dari enam anak ini juga memiliki pengalaman yang tidak main-main di bidang pendidikan. Sejak 2007, ia mengabdikan diri menjadi pendidik di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sejak 2007. Di sana ia mengemban berbagai jabatan, mulai dari dosen, dekan, maupun menjadi Rektor periode 1982-1986.
Tercatat ia menjadi dosen tetap di jurusan Aristektur FTSP-ITS, Surabaya mulai tahun 1964 hingga purna tugas pada 21 September 2005, tepat di ulang tahunnya yang ke-66.
Kontributor : Rizky Melinda