Suara.com - Sarapan seringkali dianggap sepele oleh banyak orang yang memiliki jadwal padat. Pilihan makanan saat sarapan pagi pun tak selalu diperhatikan.
Padahal, sebuah studi dalam Journal of Dairy Science menunjukkan bahwa sarapan dengan makanan tinggi protein berbasis susu dapat memberikan manfaat lebih dari sekadar rasa kenyang.
Studi yang dilaporkan oleh Medical Daily ini mengungkapkan bahwa sarapan berbasis protein, seperti yogurt skyr dan oat, bukan hanya membuat kenyang lebih lama, tetapi juga membantu meningkatkan fokus sepanjang hari.
Penelitian yang melibatkan 30 wanita berusia 18 hingga 30 tahun ini menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi sarapan tinggi protein merasa lebih kenyang dan tidak mudah lapar dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sarapan tinggi karbohidrat atau bahkan melewatkan sarapan sama sekali.
Peneliti utama dalam studi ini, Mette Hansen mengatakan, melewatkan sarapan pagi kerap dikaitkan dengan risiko kelebihan berat badan. Menurutnya, sarapan dengan kandungan protein tinggi membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan memiliki efek positif pada konsentrasi.
"Kandungan protein, serat, dan kalsium dalam sarapan terbukti memberikan dampak kesehatan yang signifikan," katanya, dikutip dari Antara, Kamis (7/11/2024).
Penelitian ini dilakukan dengan uji coba acak. Para partisipan mengonsumsi dua jenis sarapan berbeda, yaitu yogurt skyr dengan oat (tinggi protein) dan roti gandum utuh dengan selai raspberry serta jus apel (tinggi karbohidrat).
Kelompok lainnya tidak sarapan, hanya diberi air. Hasilnya, para peserta yang mengonsumsi sarapan tinggi protein menunjukkan peningkatan rasa kenyang dan lebih mampu mengendalikan nafsu makan di antara waktu makan.
Peneliti juga mengambil sampel darah untuk mengukur hormon pengatur nafsu makan, insulin, dan kadar glukosa. Hasilnya menunjukkan bahwa sarapan tinggi protein mampu membantu menjaga energi tanpa meningkatkan asupan kalori secara signifikan.
Namun, Hansen menekankan bahwa meskipun sarapan kaya protein ini membantu menahan lapar, hal ini tidak berdampak besar pada penurunan berat badan secara langsung.