Suara.com - Momen rapat Komisi X DPR RI bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/11) mengundang perhatian.
Salah satunya saat anggota Komisi X Fraksi PDIP Sofyan Tan sempat menyebut Wakil Mendiktisaintek Stella Christie seorang profesor import dari China. Diketahui Stella Chirtie juga datang dalam rapat tersebut.
Sofyan Tan mulanya membahas soal Indonesia yang disebut kalah dari Malaysia soal pendidikan. Hal ini membuatnya berharap agar KemendiktiSaintek bisa mengejar ketertinggalanya. Apalagi setelah didatagkannya Prof Stella yang merupakan guru besar dari Tsinghua University.
"Dengan Profesor Stella yang kita impor dari Tsinghua University, sayang ingin menggambarkan bahwa guru besar kita cuma 2 persen dari 314 ribu dosen," kata Sufyan.
Baca Juga: Momen Fufufafa Kembali Dibahas di Rapat DPR RI, Menteri Budi Arie Kena Cecar
Ia membandingkan dengan Malaysia yang guru besarnya lebih banyak. Tak hanya itu, anggaran kecil di bidang pendidikan khususnya riset juga terhitung kecil.
"Saya ingin bertanya bagaimana caranay meningkatkan anggaran dan menyeimbangkan bahwa riset sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi," ujar Sofyan.
Sufyan juga berharap perlu adanya peningkatan para peneliti yang bisa memajukan pendidikan tinggi Tanah Air.
Pernyataan Sufyan yang menyebut Prof. Stella sebaga 'impor' dari China sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Enggak pantas rasanya mengatakan impor kepada profesor, dia orang Indonesia. Nggak lucu," komentar warganet.
Baca Juga: Mendikdasmen Beberkan Program Prioritasnya di DPR, Pelajaran Matematika Akan Diterapkan Sejak TK
"Sungguh menjijikan ucapan manusia ini. Impor emang kata lu dia barang yang diperjual belikan," tulis warganet di kolom komentar.
"Ibu Stella itu orang yg sangat cerdas, terbukti dia dipakai di Universitas Tsinghua bergengsi di China. Meskipun dia adalah keturunan, tapi rasa cinta kepada tanah air jauh lebih besar dari bapak yang bicara," timpal lainnya.